Jakarta (ANTARA) - Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Provinsi DKI Jakarta Tri Waluyo membantah mendompleng bantuan mobil tangki air ke rumah susun yang mengalami krisis air di Jakarta Utara.

Tri menyatakan tidak pernah mendompleng pengerahan mobil tangki ke Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke, lantaran sejak tiga hari lalu ia berada di luar Jakarta.

"Jadi persoalan air bersih itu sebenarnya saya enggak mengklaim dan enggak tahu juga,” kata Tri kepada wartawan di Jakarta Utara, Jumat.

Namun, Tri sudah berupaya menanyakan ke tim di lapangan terkait sosok yang disebut meminta bantuan mobil tangki tersebut.

Baca juga: Heru minta reservoir komunal dipercepat untuk atasi krisis air

Tersebutlah nama mantan Ketua RW 011 Pluit Khafidin sebagai warga yang melaporkan kepada PAM Jaya terkait persoalan air bersih yang melanda warga Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke.

“Ada yang bilang bahasanya sih begini: ‘saya mengirim, mantan RW 011 Pak Haji Khafidin'," kata Tri Waluyo menirukan ucapan mantan Ketua RW 011 itu.

Namun, tidak ada nama bacaleg Pemilu 2024 tertentu yang dibawa-bawa Khafidin. Tagihan
(purchasing order) juga atas namanya sendiri karena murni merasa bagian dari masyarakat Pluit.

Henidar (48), penghuni Blok B2 Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke mengatakan, selama hampir dua pekan, PAM Jaya rutin mengirimkan bantuan air bersih yang diangkut menggunakan mobil tangki.

Namun dalam beberapa hari terakhir, Henidar heran tiba-tiba bantuan yang dikirimkan PAM Jaya diklaim sepihak atas nama bacaleg berinisial TW.

Baca juga: Pipanisasi untuk solusi air bersih di Muara Angke

Henidar mengatakan, ada delapan tangki air PAM Jaya yang diklaim merupakan bantuan dari bacaleg tersebut.

"Hari ini delapan tangki itu dapat atas nama bacaleg. Itu yang saya bingung, maksud saya jangan manfaatkan momen ini untuk kepentingan pribadi bacalegnya," tegas Henidar.

Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM Jaya) menegaskan tidak ada bacaleg tertentu yang mendompleng nama dalam pengerahan mobil tangki untuk penanggulangan krisis air bersih di Jakarta Utara (Jakut).

"Tidak ada. Pengiriman (mobil tangki) biasanya bisa berasal dari permintaan warga secara langsung ke PAM Jaya atau juga karena kami melihat harus menyegerakan penyediaan air ke warga karena kasus tertentu," ujar Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (20/9).
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023