Menurut otoritas Taiwan, dalam dua minggu terakhir lusinan pesawat tempur, drone, pesawat pengebom dan jenis pesawat militer lainnya, serta kapal-kapal perang dan kapal induk Shandong, beroperasi dekat wilayah Taiwan.
China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dalam beberapa tahun terakhir juga sering mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan untuk mempertegas kedaulatan mereka atas pulau itu.
Menurut Chiu Kuo-cheng, kapal perang China dari armada timur dan selatan secara bersamaan beroperasi di lepas pantai timur Taiwan.
"Risiko aktivitas yang melibatkan pesawat, kapal, dan berbagai persenjataan akan meningkat dan kedua pihak harus memberikan perhatian," katanya.
China tidak memberikan komentar terkait latihan militer di sekitar Taiwan tersebut, dan kementerian pertahanan mereka juga tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan.
Menurut Chiu, ketika Taiwan melaporkan kegiatan kapal induk Shandong untuk pertama kalinya pada 11 September, kapal itu bertindak sebagai "pihak musuh" dalam latihan tersebut.
Juru bicara kementerian pertahanan Taiwan Sun Li-fang menambahkan bahwa Komando Wilayah Timur China menjadi "pihak penyerang" dalam skenario pertempuran itu.
Dalam strategi militer Taiwan saat menghadapi potensi konflik, mereka memanfaatkan pantai timurnya yang bergunung-gunung, terutama dua pangkalan udara utama di kawasan itu, sebagai tempat untuk berkumpul kembali.
Daerah pantai timur itu juga digunakan Taiwan untuk mempertahankan pasukannya mengingat wilayah tersebut tidak berhadapan langsung dengan China.
Namun, China semakin menunjukkan kekuatannya di lepas pantai timur Taiwan, dan secara umum menunjukkan kemampuannya untuk beroperasi lebih jauh dari garis pantai mereka sendiri.
Menurut keterangan kementerian pertahanan Taiwan, China biasanya menggelar latihan perang skala besar dari Juli sampai September.
Sumber: Reuters
Baca juga: Taiwan deteksi 20 pesawat tempur China masuki zona pertahanan
Baca juga: China kecam bantuan militer AS untuk Taiwan
Taiwan latihan perang di tengah ketegangan dengan China
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023