Samarinda (ANTARA) -
Rencana pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung untuk memanfaatkan ruang di Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), akan dilakukan setelah penggenangan tuntas.

“Kemarin penggenangan bendungan perdana sudah dilakukan Bapak Joko Widodo, Presiden RI, sehingga saat ini masih terus mengisi sampai penggenangan optimal,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda Yosiandi Radi Wicaksono di Samarinda, Sabtu.

PLTS terapung akan dipasang di atas genangan seluas 300 hektare (ha) dengan kapasitas antara 60-100 megawatt (MW), guna menghasilkan energi baru terbarukan untuk kebutuhan energi listrik di kawasan IKN.

PLTS terapung dengan kapasitas sebesar itu dengan asumsi memanfaatkan sekitar 20 persen dari ruang genangan, yakni 1 ha dengan PLTS berkapasitas 1 MW, sehingga dengan luas genangan 300 ha, maka dengan PLTS 60 MW bahkan bisa lebih hingga 100 MW, namun untuk lebihnya masih perlu kajian lagi.

Pemasangan PLTS terapung tersebut didukung oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Bendungan.

Dalam Permen itu dinyatakan tentang pemanfaatan ruang pada daerah genangan waduk untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung, melebihi 20 persen dari luas permukaan genangan waduk pada muka air normal, maka untuk kajian teknis harus mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.

Ia melanjutkan, genangan air pada bendungan ini yang sekitar 300 ha, memiliki kapasitas tampung 10,6 juta meter kubik, di proyeksi mampu menyuplai kebutuhan air baku mencapai 2.500 liter per detik, dengan rincian 2.000 liter untuk IKN dan 500 liter untuk warga Balikpapan.

Bendungan Sepaku Semoi dibangun melalui skema kontrak tahun jamak 2020-2023 dengan nilai kontrak Rp556 miliar, dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya - PT Sacna - PT BRP (KSO).

Bendungan yang berlokasi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku ini memiliki panjang bendungan 450 meter, sementara tipe bendungan adalah uruk tanah homogen, di proyeksi mampu menyediakan air baku IKN hingga 2030, sehingga ke depan juga dibangun sejumlah bendungan lainnya seperti Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023