Logo 'guyub rukun' adalah nilai budaya yang dilestarikan secara nasional, artinya, guyub rukun diteguhkan sebagai nilai bersama untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman budaya
Makassar (ANTARA) - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan meluncurkan logo pemilu damai 'guyub rukun' menuju Pemilu di wilayah Sulsel, Sulbar dan Sultra yang aman dan damai.

"Logo 'guyub rukun' adalah nilai budaya yang dilestarikan secara nasional, artinya, guyub rukun diteguhkan sebagai nilai bersama untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman budaya. Kita bersama-sama menghadirkan Pemilu Damai," ujar Pangdam di Makassar, Sabtu.

Mayjen TNI Totok Imam Santoso menerangkan kesiapan aparat keamanan sangat penting dalam mewujudkan Pemilu 2024 yang luber (pemilu bersih), jurdil (jujur dan adil), aman dan damai tanpa adanya gangguan keamanan.

Ia menyatakan,TNI akan terlibat dalam mengantisipasi berbagai potensi kerawanan yang akan terjadi menjelang dan selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

Peluncuran logo Pemilu Damai ini, digelar disela-sela acara apel bersama Forkopimda, KPU, Bawaslu Sulselbartra, para rektor, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa, organisasi masyarakat (ormas) dan lainnya.

Baca juga: Bawaslu Sulsel temukan 194.077 pemilih belum memiliki KTP-el 

Baca juga: Ketua MPR: Netralitas TNI-Polri mutlak demi pemilu damai

Bukan hanya sekadar logo semata, logo Pemilu Damai 'Guyub Rukun' oleh pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media ini merupakan bentuk inovasi dalam mendukung kesuksesan Pemilu 2024 dan implementasi netralitas TNI yang merupakan wujud profesionalisme.

"Terlebih lagi jika dihadapkan dengan kondisi logistik, personel, serta prosedur dalam bekerja, juga potensi masalah dari luar dapat berupa cyber attack, hastag-hastag (tagar) yang menimbulkan suasana kebencian dan pembajakan sistem teknologi informasi (TI), sehingga dengan seluruh potensi ancaman gangguan keamanan tersebut kita harus siap menghadapi, dalam rangka mewujudkan stabilitas nasional," katanya.

Mantan Gubernur Akmil itu menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam mengantisipasi berbagai potensi kerawanan yang akan terjadi menjelang dan selama penyelenggaraan Pemilu 2024 merupakan hal yang sangat penting.

Dimana selain TNI-Polri, juga diperlukannya kerja sama yang baik dengan pemerintah, dunia usaha, akademisi dan media penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat itu.

"Dengan peluncuran logo Pemilu Damai ini, diharapkan dapat memberikan makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis untuk menyatukan visi dan misi dengan seluruh komponen bangsa lainnya, guna mendukung pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, sehingga mampu meredam kemungkinan timbulnya ancaman yang dapat mengganggu kelancaran dan keamanan tahapan Pemilu 2024," ucapnya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023