Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk bersama anak perusahaan dan afiliasi yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertagas Niaga (PTGN) menyerap volume gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari Wilayah Kerja Rapak sebagai upaya meningkatkan pasokan ke domestik.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan perluasan pemanfaatan gas bumi melalui berbagai moda transportasi menjadi salah satu upaya PGN Group dalam mengoptimalisasi penyerapan gas bumi domestik.

"Diharapkan peningkatan penyerapan gas bumi untuk berbagai sektor pengguna akan memberikan multiplier effect untuk peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi daerah setempat dan nasional," ungkapnya di sela acara International Convention on Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG) 2023 di Nusa Dua, Bali, Jumat (22/9/2023).

Upaya PGN Group itu ditandai dengan penandatanganan LNG Sales Purchase Agreement (PSA) Indonesia Deepwater Development (IDD) Bangka-WK Rapak oleh PGN, Chevron, dan ENI.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta menambahkan penyerapan volume LNG dari WK yang dioperasikan Chevron Rapak Ltd ini akan memberikan fleksibilitas penyaluran bagi PGN Group.

Fleksibilitas pemanfaatan yang didapatkan seperti kilang, pembangkit listrik, pelanggan komersial, ritel, industri, sektor maritim, dan transportasi darat.

PGN telah memberikan mandat kepada Pertagas Group melakukan penyerapan volume LNG dari WK Rapak. Pada 2023, Pertagas menyerap LNG sebesar 0,06 standar kargo dan Pertagas Niaga menyerap sebesar 0,04 standar kargo.

Kemudian, pada 2024, Pertagas akan menyerap LNG sebesar 0,67 standar kargo dan PTGN akan menyerap 0,33 standar kargo.

“Penandatanganan SPA LNG ini dilakukan untuk memenuhi mekanisme kontraktual PGN dalam penyediaan LNG dari penjual (WK Rapak) ke PGN. PGN berkomitmen untuk memaksimalkan volume sebanyak 0,1 standar kargo, mengingat kebutuhan PGN pada 2023 cukup fleksibel. Pada 2024, penyerapan volume LNG ditingkatkan menjadi 1 standar kargo,” jelas Harry.

Baik Pertagas maupun Pertagas Niaga sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina juga berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis PGN selaku induk perusahaan dan stakeholder lainnya.

"PGN Group mendukung penuh upaya pemerintah dalam mengembangkan proyek IDD Bangka. Berkat dukungan pihak produsen dan SKK Migas, PGN Group dapat menyukseskan pemanfaatan gas bumi domestik dengan mendapatkan opportunity menyerap hasil produksi LNG dari IDD Bangka-WK Pangkah. Fleksibilitas pemanfaatan yang kami harapkan, semoga dapat terus meningkat baik tahun ini dan tahun mendatang,” ujar Harry.

President Director Pertagas Niaga Aminuddin menambahkan Pertagas Niaga siap menindaklanjuti pemanfaatan LNG dari WK Rapak.

Konsep utilisasinya nanti direncanakan menggunakan ISO tank di filling Bontang untuk melayani kebutuhan ritel.

“Pandangan kami sangat positif terhadap penambahan pasokan LNG IDD Bangka ini, mengingat peran LNG yang strategis untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa gas. Semoga PTGN dapat menjalankan opportunity ini dengan sebaik-baiknya dan bahkan bisa semakin memperluas utilisasi LNG di masa transisi energi," ujar Aminuddin.

Baca juga: PGN bersama empat KKKS tingkatkan ketahanan pasokan gas bumi nasional
Baca juga: PGN gandeng Modena tingkatkan kualitas layanan GasKita
Baca juga: PGN-National Energy Solutions kerja sama LNG di Berau dan Sumenep

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023