Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak sekitar 500 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) menyelenggarakan kegiatan memungut sampah di beberapa titik untuk dibuang pada tempatnya dengan tujuan agar mereka memiliki kesadaran terhadap kebersihan lingkungan.

Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa anak-anak sebagai bagian penghasil sampah di rumah maka perlu diberikan edukasi dan diajak mengambil serta mengelola sampah supaya mereka memiliki rasa empati dan tanggung jawab.

"Oleh karena itu, melalui aksi memungut sisa sampah ini, mereka bisa mengetahui dan memahami bagaimana susah payah dan capek mengambil sampah seperti yang dilakukan petugas kebersihan. Kalau sudah tumbuh rasa empati ini, ke depan mereka akan tumbuh kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Salahudin berharap sinergi Dinas Lingkungan Hidup dengan Dinas Pendidikan harus terus ditingkatkan dan tidak hanya mendorong pendidikan secara akademis saja namun disertai praktik langsung di lapangan.

"Bagaimana menumbuhkan rasa empati anak-anak untuk peduli lingkungan terutama siswa sekolah, mana yang tidak melakukan kebersihan di lingkungannya juga harus dievaluasi. Anak-anak ini harus dirutinkan dan dididik mengambil sampah di lingkungan dan mengurangi sampah yang ada disekitarnya," katanya.

Baca juga: Nelayan Bangkalan kampanyekan laut dan sungai bebas sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo mengatakan pada kegiatan itu, pihaknya juga menyelenggarakan program "Tukar lah Sampahmu Dengan Telur" yaitu menukar 10 bekas gelas plastik air mineral atau 5 botol mineral ukuran sedang dan 3 botol besar masing-masing bisa ditukar dengan 3 butir telur.

Pada aksi tersebut, kata dia, pihaknya juga didukung oleh komunitas "World Clean Up Day Kota dan Kabupaten Pekalongan yang berkiprah pada peduli lingkungan.

"Kami berharap melalui kegiatan ini mampu memberikan kesadaran pada siswa bahwa mereka yang menghasilkan sampah harus bertanggungjawab terhadap apa yang dihasilkan. Mereka harus menempatkan sampah pada tempatnya dan memilah sampah yang dihasilkan," katanya.
***3***

Baca juga: DLH Tulungagung luncurkan gerakan sedekah dan peduli sampah
Baca juga: Menilik kisah peduli sampah remaja Papua Selatan di Hari Anak Nasional
 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023