Antara pemerintah daerah bersama PLN untuk menjalankan tugas negara dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat
Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bombana dan PT PLN (Persero) bersinergi menghadirkan listrik 24 jam untuk menerangi 24 ribu wardiga Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
 
Penjabat atau Pj Bupati Bombana H. Burhanuddin melalui keterangan resminya di Kendari, Senin, mengatakan, dengan adanya listrik 24 jam di Pulau Kabaena dapat memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi yang pesat bagi masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, petani, dan pekerja tambang.
 
"Tidak hanya itu, hadirnya listrik 24 jam PLN juga dapat membantu. kegiatan belajar mengajar siswa sekolah di pulau tersebut," kata Burhanudin.
 
Dia juga mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa mengawal relokasi pembangkit listrik tersebut dari Ladumpi sampai ke Kecamatan Sikeli di Pulau Kabaena untuk menghadirkan listrik 24 jam yang bisa di nikmati oleh masyarakat di Pulau itu.
 
"Saya dan masyarakat Pulau Kabaena menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN dan tentunya General Manager PLN UID Sulselrabar atas segala perhatian kepada masyarakat Pulau Kabaena," ujar Burhanuddin.
 
PemkabIa menyebutkan bahwa hadirnya listrik 24 jam di Pulau tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi yang baik antara Pemkab Bombana dan PLN.
 
 
"Antara pemerintah daerah bersama PLN untuk menjalankan tugas negara dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat," tambahnya.
 
General Manager Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin menyampaikan bahwa PLN berkomitmen menghadirkan listrik 24 jam di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Pulau Kabaena.
 
"Apresiasi juga kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bombana, momentum ini merupakan penyemangat kami untuk terus menghadirkan layanan listrik di pelosok termasuk di Pulau Kabaena. PLN sebagai pemegang mandat berkomitmen untuk menghadirkan listrik yang andal di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)," kata Andy.
 
Dia menjelaskan bahwa untuk menghadirkan listrik tersebut pihaknya bersama-sama merelokasi pembangkit dengan menempuh perjalanan dari Ladumpi hingga ke Kecamatan Sikeli dengan waktu 17 jam perjalanan.
 
"Menempuh perjalanan darat dari Ladumpi menuju Pelabuhan Kasipute dan perjalanan laut ke Kelurahan Sikeli, Pulau Kabarea, pembangkit yang mulai diberangkatkan pada 23 September 2023 ini akhirnya tiba di Pulau Kabaena, Minggu (24/9) setelah menempuh perjalanan selama 17 jam," katanya.

Andy juga mengatakan bahwa pihaknya menargetkan mesin penghasil listrik 24 jam di Pulau Kabaena itu akan beroperasi mulai November 2023.
 
"Dibutuhkan waktu sebelum dapat beroperasi secara komersial, karena perlu dilakukan instalasi mesin, tangki BBM, kubikel, trafo, dan panel," ucapnya.
 
Dia menjelaskan, saat ini Beban Puncak (BP) di Pulau Kabaena adalah 1.812 kilowatt (kW) dan Daya Mampu Netto (DMN) sebesar 2.335 kW. Nantinya apabila mesin telah terpasang lengkap, akan ada penambahan DMN menjadi sebesar 3.235 kW sehingga diharapkan listrik dapat beroperasi 24 jam di pulau tersebut.
 
Ia merinci dalam melayani masyarakat Pulau Kabaena, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 133,89 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 76,15 kms, serta 56 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 3.745 kilo Volt Ampere (kVA).
 
"Kami berkomitmen dalam transformasi PLN untuk menerangi masyarakat sehingga dapat mencerdaskan bangsa, adik-adik bisa menggunakan internet di siang hari. Masyarakat juga bisa memajukan pertanian dan membuat cold storage untuk tangkapan ikan, yang muaranya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Andy.

Baca juga: Sebanyak 26.000 warga Pulau Kabaena Sultra segera nikmati listrik

Baca juga: Ratusan WNA disebut menambang nikel di Pulau Kabaena

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023