Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung C Saputro, mengharapkan situasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tetap kondusif hingga pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.

"Hari ini diadakan simulasi terkait dengan pengamanan pelaksanaan pilpres dan pileg yang tinggal menghitung hari, praktis tinggal empat bulan lebih, pada 14 Februari 2024," katanya di Purwokerto, Banyumas, Senin.

Ia mengatakan hal itu usai kegiatan Simulasi Sistem Pengamanan Kota Dalam Rangka Pemilu Serentak 2024 yang digelar di Jalan Jenderal Soedirman, selatan Alun-Alun Purwokerto.

Baca juga: Akademisi Unsoed: Kabupaten Banyumas daerah endemis rayap

Menurut dia, simulasi yang luar biasa itu merupakan gambaran yang mungkin akan dihadapi menuju hari H pemungutan suara Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024.

Kendati demikian, dia mengharapkan situasi di Kabupaten Banyumas tetap kondusif, sehingga apa yang telah disimulasikan itu tidak akan terjadi.

Akan tetapi kalau apa yang disimulasikan itu terjadi, kata dia, seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Banyumas siap untuk mengantisipasinya.

"Tapi kami percaya, Banyumas itu kondusif sekali. Jadi kami berharap sinergisitas ini tetap dibangun supaya penyelenggaraan pilpres-pileg nanti tahun 2024, tanggal 14 Februari, dapat terlaksana secara baik," tegas dia, yang baru dilantik sebagai pejabat bupati Banyumas pada hari Minggu (24/9).

Sementara itu, Komandan Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma, Kolonel CZI Mohammad A Kusuma, mengatakan, mereka akan selalu siap untuk mendukung Kepolisian Resor Kota Banyumas dalam menyikapi pengamanan Pemilu Serentak 2024.

Baca juga: Sulawesi Barat belajar pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas

"Kami pada dasarnya sesuai dengan tingkat eskalasi, siap digerakkan, siap mendukung, segala macam eskalasi yang nanti mungkin akan muncul, sehingga dengan momentum yang ada, kami akan terus bersinergi dengan polisi untuk mengamankan wilayah yang kita cintai ini," tegasnya.

Ia mengharapkan kegiatan simulasi tersebut dapat menunjukkan kesiapan para pemangku kepentingan khususnya TNI-Polri untuk menghadapi yang terburuk.

Terkait dengan kegiatan tersebut, Kepala Polresta Banyumas, Komisaris Besar Polisi Edy S Sitepu, mengatakan, sebelum pelaksanaan simulasi, terlebih dahulu dilakukan penandatangan tata laksana pelaksanaan baku (SOP) antara TNI dan Polri terkait dengan permintaan bantuan.

"Simulasi tadi bisa tergambarkan bahwa TNI, Polri, serta pemerintah daerah, tadi gabungan, bagaimana penanganan situasi hijau, kemudian meningkat ke situasi kuning, begitu juga selanjutnya meningkat ke situasi merah," jelasnya.

Baca juga: Kemendagri: Usulan pemekaran Kabupaten Banyumas masih diproses

Menurut dia, adegan-adegan dalam simulasi tersebut merupakan perkiraan yang mungkin akan terjadi, sehingga kesiapan pemerintah bersama TNI dan Polri sangat siap untuk menghadapi segala kemungkinan.

Ia pun mengutip harapan Saputro bahwa apa yang telah disimulasikan tersebut tidak terjadi di Kabupaten Banyumas.

Oleh karena itu, dia mengimbau bagi siapa pun yang mempunyai keinginan untuk membuat situasi menjadi kacau atau tidak aman, pihaknya bersama pemerintah daerah dan TNI sangat siap untuk menghadapinya.

Baca juga: Ketika Banyumas belajar pengembangan pariwisata dari Pangandaran

"Jadi sekali lagi, mari sama-sama kita jaga situasi kamtibmas yang ada di Kabupaten Banyumas ini sampai nanti Pemilu 2024, sampai juga nanti pada Pilkada 2024," kata dia.

Salah satu adegan dalam simulasi tersebut menggambarkan adanya kerusuhan yang muncul atas ketidakpuasan terhadap hasil pengitungan perolehan suara. Akan tetapi kerusuhan yang terjadi dapat segera ditangani berkat kesigapan personel Polri bersama pemerintah daerah.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023