Bandung (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan pers termasuk wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah garda terdepan dalam menangkal berita bohong atau hoaks.

"Kita semua mengharapkan peran aktif PWI untuk mengawal pemberitaan yang informatif dan berimbang serta mampu menangkal berita-berita hoaks. Mungkin juga bisa mengadakan AI, yang kemudian bisa disinergikan dengan kerja wartawan untuk membantu menangkal berita-berita hoaks yang tidak benar beredar," ujar Bey Machmudin di Hotel El Royale, Bandung, Senin.

Baca juga: Presiden Jokowi sebut kritik media energi tambahan bagi pemerintah

Terutama, kata Bey, saat Pemilihan Umum 2024, di mana media massa memiliki peranan penting dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut, salah satunya sebagai mitra kerja pemerintah dalam memberikan pencerahan bagi publik melalui berita-berita yang menyesatkan dan menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks.

Artinya, lanjut dia, media massa bersama wartawannya memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat jelang dan selama periode kontestasi Pemilu 2024, terlebih pers juga diharapkan hadir secara proporsional dan profesional, serta menegakkan kode etik jurnalistik dalam menyebarkan informasi kepada publik.

"Saya juga harap PWI bisa bersama-sama melakukan monitoring kerja-kerja para wartawan sampai ke tingkat daerah dengan baik, dan mendorong peningkatan kualitas wartawan agar dalam melaksanakan kerja-kerja jurnalistik mampu memahami dengan baik kode etik," ucapnya.

Bey menambahkan, media massa yang memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi pembangunan di daerah, agar diketahui dengan baik oleh masyarakat, sehingga ia berharap media massa tidak hanya membuat konten yang sedang viral dan mengandung unsur "clickbait".

"Sehingga, dalam menghadirkan sebuah naskah tulisan dalam pemberitaan, yang sebisanya bukan sekadar mengejar ‘clickbait’. Kami mohon agar media massa bukan sekadar mengejar viral, namun lebih dari itu bisa memberikan pemahaman yang benar bagi publik. Jangan judul dan isi tulisan berbeda," tuturnya.

Baca juga: Dewan Pers optimistis kepengurusan baru PWI mampu jaga integritas

Dia menambahkan dengan dipilihnya Kota Bandung sebagai tuan rumah Kongres XXV PWI tahun 2023, dapat menegaskan bahwa Kota Bandung menjadi salah satu pusat perkembangan pers dan media massa nasional.

"Sebagai Pj Gubernur Jabar saya ucapkan terima kasih telah memilih Bandung, Jawa barat sebagai tempat dilaksanakan Kongres XXV PWI Tahun 2023. Selamat berkongres dan semoga hasil kongres ini dapat berjalan dengan baik, dan para wartawan dalam wadah PWI mampu menjawab tantangan di era digital," tutur Bey Machmudin.

Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana, Sandy Ferdiana dalam sambutannya memaparkan, bahwa dalam rangkaian Kongres XXV PWI Tahun 2023 kali ini insan pers juga diajak untuk mengikuti seminar kongres dengan tema "Teknologi Artificial Intelligence terhadap Profesi Wartawan".

Hal itu, menurut Sandy, bermaksud sebagai bentuk peningkatkan pemahaman terhadap AI di era digitalisasi, dan bagaimana cara insan pers merespon masa depan di era digital.

"AI ini menjadi tantangan sendiri di era teknologi saat ini. Tema yang kita akan adalah peran AI dalam profesi wartawan. Jadi apakah nanti mendegradasi wartawan, atau justru membantu kinerja wartawan, itu kita bahas," ujarnya.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Kongres XXV Tahun 2023 yang dibuka pada Senin, 25 September 2023 secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan peserta dari 38 provinsi se-Indonesia di lokasi utama di Kota Bandung pada 24-26 September 2023.

Baca juga: Ketua Forum Pemred berharap Kongres XXV PWI hindari "money politics"

Baca juga: Dewan Pers harap hasil Kongres XXV PWI dapat jawab tantangan jurnalis

Baca juga: Ilham Bintang harap Kongres XXV PWI jauh dari politik transaksional

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023