Semarang (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah bersama Dinas Perhubungan Kota Semarang mengajak masyarakat untuk membayar parkir dengan menggunakan QRIS yang merupakan sistem pembayaran nontunai dengan QR Code.

"Di Hari Perhubungan Nasional ini, diluncurkan program namanya ParQRIS, yakni Parkir dengan menggunakan QRIS," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Junanto Herdiawan, di Semarang, Selasa.

Hal tersebut disampaikannya saat peluncuran "ParQRIS" bersamaan dengan Upacara Hari Perhubungan Nasional di Kantor Dinas Perhubungan Kota Semarang.

Junanto menjelaskan bahwa program itu bertujuan membangun budaya masyarakat, khususnya di Kota Semarang untuk mulai menggunakan pembayaran nontunai saat parkir.

"Pembayaran nontunai ini banyak keuntungannya. Pertama, meningkatkan pendapatan asli daerah. Kedua, mempermudah biaya 'cash link'. Ketiga, transparansi dan akuntabilitas pembayaran," katanya.

Menurut dia, Bank Indonesia terus berupaya mendorong optimalisasi ETPD (Elektronifikasi Transaksi Pemerintahan Daerah) dengan memastikan interoperabilitas instrumen sitsem pembayaran nontunai.

Sinergi bersama juga dilakukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) melalui edukasi dan peningkatan kapasitas untuk menstimulus transaksi nontunai dalam bertransaksi.

Selain itu, kata dia, elektronifikasi tersebut dapat mendorong PAD, mengurangi biaya "cash handling", serta meningkatkan transparasi dan akuntabilitas transaksi pemerintah daerah.

"Salah satu bentuk optimalisasi ETPD adalah meningkatkan transaksi parkir elektronik sebagai objek retribusi daerah," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan menyampaikan tantangan dalam implementasi parkir elektronik utamanya adalah mengubah kebiasaan bertransaksi dari tunai menjadi nontunai, baik dari sisi juru parkir maupun masyarakat.

Dishub Kota Semarang, kata dia, terus melakukan edukasi tentang manfaat transaksi elektronik dan memperluas ruas jalan yang dapat memfasilitasi parkir elektronik.

Selain itu, kata Danang, optimalisasi juga dilakukan melalui penguatan regulasi yang dapat mendukung elektronifikasi retribusi parkir tepi jalan umum.

Kota Semarang telah menerapkan parkir elektronik sejak 2022 dan saat ini terdapat 515 titik ruas jalan parkir elektronik.

Berkaitan dengan program ParQRIS dalam rangka Hari Perhubungan Nasional berlaku untuk kategori kendaraan roda dua dan roda empat di ruas yang telah diterapkan parkir elektronik.

Antara lain, kawasan Pleburan (Jalan Erlangga Raya, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Pleburan Barat, Jalan Admodirono, Jalam Kusumawardhani, Jalan Wonodri Sedang dan Jalan Wonodri Baru), Tembalang (Jalan Prof. Sudarto, Jalan Banyu Putih dan Jalan Sirojudin), dan area Semarang Tengah (Jalan Depok dan Jalan Gajah Mada).

Baca juga: BI Jateng dorong penggunaan QRIS di sektor transportasi publik
Baca juga: BI dan Pemprov Jateng sinergi dorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
Baca juga: BI Jateng mencatat inflasi Agustus 2023 menurun

 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023