Beijing (ANTARA) - China telah merilis sebuah rencana untuk memperdalam reformasi sistem tenurial atau kepemilikan lahan hutan kolektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pembangunan hijau.

Per 2025 mendatang, China menargetkan untuk telah secara umum membentuk sebuah sistem tenurial hutan kolektif dengan kepemilikan yang jelas, tanggung jawab dan hak yang terpadu, perlindungan yang ketat, sirkulasi yang tertib, dan pengawasan yang efektif, sesuai dengan rencana yang dirilis bersama oleh Kantor Umum Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan Kantor Umum Dewan Negara China.

Berdasarkan hal tersebut, berbagai langkah akan diambil, termasuk mengembangkan lebih lanjut operasional industri kehutanan dengan skala yang sesuai, mendorong pengelolaan sumber daya hutan yang bersifat lebih ilmiah dan efisien, serta mendiversifikasi jalur-jalur untuk meningkatkan nilai tenurial hutan guna secara terus-menerus meningkatkan kualitas ekologi hutan dan meningkatkan pendapatan petani.

Sejumlah proyek akan diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas hutan secara tepat dan mempromosikan model pengelolaan hutan yang efisien, sementara industri hijau seperti pariwisata ekologi, perawatan kesehatan hutan, dan pendidikan alam akan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi sumber daya dan ekologi hutan, papar rencana itu.

Selain itu, rencana tersebut juga mendorong upaya untuk mengeksplorasi dan menyempurnakan mekanisme guna mewujudkan nilai produk ekologi dan mendorong lembaga keuangan untuk meningkatkan bantuan pinjaman bagi industri kehutanan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023