Nggak mungkin bisa tahu semuanya yang namanya presiden, nggak mungkin
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak menarik semua permasalahan yang terjadi di daerah ke tingkat pusat.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa.

"Jangan sampai masalah-masalah yang ada, setiap masalah yang ada di daerah. Di daerah itu sudah ada wali kota, sudah otonomi, diberi otonomi. Sudah ada gubernur, diberi otonomi. Jangan semuanya ditarik ke pusat. Mestinya dalam bekerja seperti itu," kata Jokowi.

Pernyataan Presiden Jokowi itu menanggapi pernyataan Ketua Umum PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam yang dalam laporannya menyinggung persoalan lahan yang sebelumnya akan diberikan Presiden Jokowi, namun dipersulit pada tingkat kementerian.

Baca juga: Jokowi minta PP Parmusi ikut ciptakan situasi kondusif tahun politik

Jokowi mengatakan kepada Usamah akan mengurus persoalan itu dan menyampaikan bahwa dirinya tidak mengikuti setiap hal yang ada.

"Mestinya itu kalau sudah perintah, itu mestinya sudah beres gitu. Kan kita tidak ngikuti semua hal, masa sampai dari Sabang sampai Merauke kita (ikuti). Nggak mungkin bisa tahu semuanya yang namanya presiden, nggak mungkin," jelasnya.

Presiden mengatakan Indonesia adalah negara yang sangat besar. Jokowi menceritakan dirinya pernah terbang dari Aceh sampai ke Papua memerlukan waktu sembilan jam 15 menit.

"Itu kalau dari London, itu bisa melewati tujuh-delapan negara, sampai di Istanbul, Turki. Sembilan jam 15 menit, ini negara sangat besar sekali, dengan keragaman juga yang sangat banyak dan kompleks," jelasnya.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta semua pihak agar tidak serta merta mudah membawa setiap persoalan di daerah ke tingkat pusat.

Baca juga: Presiden tetapkan enam perwakilan pemda dalam keanggotaan Dewan SDA
Baca juga: Presiden Jokowi bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional
Baca juga: Presiden Jokowi sebut kritik media energi tambahan bagi pemerintah


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023