Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak mahasiswa dan generasi muda Indonesia untuk memerangi radikalisme dan aksi terorisme yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa generasi muda Indonesia tidak boleh memberikan ruang pada radikalisme dan aksi terorisme.

“Jangan biarkan radikalisme dan aksi terorisme tumbuh dan berkembang di sekitar kita. Mahasiswa, pelajar, dan pemuda pada umumnya harus menjadi 'agent of change' dalam mencegah dan memerangi radikalisme,” kata Nisan dalam Kuliah Umum Bela Negara di Universitas Brawijaya.

Nisan menjelaskan ideologi terorisme merupakan suatu aliran, paham, gagasan atau pemikiran yang berkembang menjadi tindakan atau perbuatan dengan menerapkan cara kekerasan ekstrem yang dapat menimbulkan rasa takut meluas.

Selain itu, lanjutnya, ideologi terorisme mampu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda dengan motif politik yang berdampak pada gangguan stabilitas keamanan di suatu negara. Ia menegaskan ideologi terorisme bukan merupakan agama.

Baca juga: BNPT minta masyarakat tidak fanatik berpartai
Baca juga: Upaya cegah radikalisme bagi generasi muda di beranda negara


“Teroris tidak ada hubungannya dengan agama,” katanya.

Di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB), ia mengingatkan para mahasiswa untuk bersama-sama memerangi paham kekerasan atau radikal yang secara nyata sudah ada di tengah masyarakat.

Sebab, katanya, jika dibiarkan maka radikalisme dapat mengancam persatuan bangsa.

“Kita harus sama-sama berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi bangsa dan menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa,” katanya.

Pancasila, lanjutnya, merupakan pengikat paling efektif di dunia untuk menyatukan bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut merupakan jasa atas perjuangan para pendiri bangsa yang meletakkan dasar-dasar filosofis dalam rumusan Pancasila.

"Dengan Pancasila mampu menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas 7.400 pulau dengan berbagai etnis dan suku bangsa," tambahnya.

Dalam Kuliah Umum Bela Negara yang diikuti ribuan mahasiswa baru dan dibuka Wakil Rektor III UB Setiawan Noerdajasakti itu dihadiri Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur Hesti Armiwulan.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023