Banjarmasin (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Oza Olavia mendorong Kalimantan Selatan (Kalsel) dapat menggali sektor-sektor produktif dalam langkah gerak maju peningkatan pertumbuhan ekonomi sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Saat ini daerah harus berorientasi kepada sektor produktif agar berjalan lebih optimal guna mendorong terjadinya peningkatan kegiatan dan kreativitas usaha pada kelompok masyarakat," kata dia di Banjarmasin, Jumat.

Oza menyebut pemda perlu pula untuk mengembangkan creative and sustainable financing agar dapat melaksanakan prioritas pembangunan daerah.

Salah satunya, memberikan prioritas dalam penyediaan sarana dan prasarana ekonomi yang dapat memicu kegiatan ekonomi baru termasuk sektor produktif.

Oza hadir dalam Rapat Komite dan Press Conference Forum Assets Liabilities Committee (ALCO) oleh Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Kalsel di Aula Barito Lantai 2 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Selatan di Banjarmasin.

Pada kesempatan itu Oza menyampaikan perlunya membentuk lembaga pengelola Dana Abadi Daerah agar masyarakat Kalsel memperoleh dampak lebih besar dari majunya sektor pertambangan dan penggalian.

Kemudian penggunaan sumber daya juga harus lebih diarahkan ke Kalsel termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam hal ini, perlu dibentuk suatu lembaga pengelola endowment fund (misalnya di bidang pendidikan seperti LPDP).

Selanjutnya terkait pengamanan aset negara milik daerah berupa tanah, pemda perlu melakukan sertifikasi Barang Milik Daerah (BMD) berupa tanah untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum, tertib dalam administrasi serta penguasaan fisiknya.

"Pemda dapat berkoordinasi dengan kantor pertanahan setempat dan menyusun program sertifikasi BMD," ujarnya.

Selain itu, pemda dapat mengembangkan pembangunan infrastruktur baik di sektor transportasi, pengelolaan air bersih, pendidikan, kesehatan melalui skema pendanaan KPBU sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan.

"Hal ini semua dilakukan untuk mendukung Kalimantan Selatan sebagai gerbang IKN," tegasnya.

Adapun pemaparan perkembangan ekonomi fiskal dan regional Kalimantan periode sampai dengan Agustus 2023 disampaikan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalsel Syafriadi.

Kinerja makro ekonomi di Kalsel masih menunjukkan angka pertumbuhan yang tinggi, yaitu sebesar 4,96 persen secara tahunan.

Angka tersebut masih berada dalam kisaran target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yaitu antara 4,40 persen sampai 5,20 persen, tetapi lebih rendah dari capaian nasional 5,17 persen.

Tingkat inflasi di Kalsel pada bulan Agustus 2023 masih terkendali dengan baik yaitu tercatat sebesar 4,36 persen (yoy), di atas rata-rata nasional yang mencapai 3,27 persen (yoy) dan juga yang tertinggi dibandingkan regional Kalimantan.

Namun, secara bulan ke bulan mengalami deflasi sebesar 0,004 persen.

Beberapa jenis barang sebagai penyumbang inflasi terbesar antara lain yaitu beras, bensin, rokok kretek filter, angkutan udara, ikan gabus, dan cumi-cumi asin.

Sedangkan yang menahan laju inflasi antara lain bawang merah, beras, dan pepaya.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Kalsel mendapatkan apresiasi dengan menerima Penghargaan Anugerah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Regional Kalimantan dari Presiden RI.

Di samping itu, Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Selatan masuk sebagai nominasi TPID Terbaik Tahun 2023 kategori Kabupaten/Kota Berprestasi.

Beberapa indikator yang menunjukkan kinerja positif ekonomi Kalsel, antara lain konsumsi listrik pada Agustus 2023 yang meningkat 0,30 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Agustus 2023 juga mengalami peningkatan dari periode sebelumnya, yaitu dari 102,3 menjadi 102,5.

Baca juga: Pemerintahan se-Kalsel siap jadi gerbang IKN di Kaltim

Baca juga: Kalsel siapkan swasembada sapi potong topang kebutuhan IKN Nusantara


Pewarta: Firman
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023