Pembinaan dan upaya peningkatan produksi ikan budi daya terus dimaksimalkan.
Pontianak (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus berupaya memaksimalkan produksi perikanan budi daya, dan satu di antaranya dengan menghadirkan pakan mandiri.

"Pembinaan dan upaya peningkatan produksi ikan budi daya terus dimaksimalkan. Pembudidaya terus didampingi terutama bagaimana mereka bisa menghadirkan pakan secara mandiri," kata Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKP Kalbar Erviyanto, di Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa biaya produksi budi daya ikan 60 persennya ditentukan oleh variabel pakan. Sejauh ini pembudidaya ikan dalam pakan ikan sebagian besar masih tergantung produk industri atau pabrik.

"Dengan masih tergantung dengan pakan pabrikan tentu berdampak pada produksi ikan itu sendiri. Apalagi harga pakan ikan pabrikan saat ini naik hampir 100 persen. Informasi dari pembudidaya di Mega Timur, Kubu Raya harga pakan semula Rp415.000 per karung atau per 30 kilogram dan sebelumnya masih Rp245.000 per karung," ujar dia.

Untuk mendorong menghadirkan pakan mandiri, pihaknya telah menyusun program pelatihan untuk pakan ikan secara mandiri yang menyasar sentra pembudidaya ikan air tawar, payau dan laut di Kalbar.

"Jadi sentra pembudidaya ikan di Kalbar kami dampingi dan bina agar bisa memproduksi pakan ikan secara mandiri. Harapannya paling tidak, semuanya tidak tergantung pakan pabrikan. Pakan pabrikan ditekan sehingga bisa menekan biaya produksi ikan," ujar dia lagi.

Menurutnya, dari survei di lapangan, potensi untuk bahan baku untuk produksi pakan ikan secara mandiri bisa diproduksi sendiri. Kemudian hal itu bisa diterapkan ke kelompok atau pembudidaya ikan.

"Kami telah ke beberapa kelompok pembudidaya ikan yang saat ini secara mandiri bisa membuat pakan ikan. Nah, itu bisa dijadikan contoh dan bisa ditularkan ilmunya bagi pembudidaya ikan lainnya," ujar dia pula.

Terkait produksi perikanan budi daya di Kalbar, dari beberapa tahun terakhir menurutnya relatif stabil. Produksi perikanan budi daya dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar, yakni pada 2018 84.394,52 ton, pada 2019 sebesar 74.245,10 ton, pada 2020 sebesar 81.473,60 ton, pada 2021 sebesar 83.152,04 ton dan pada 2022 sebesar 84.076,97 ton.
Baca juga: KKP targetkan Kalbar jadi sentra pengembangan budi daya ikan dan udang

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023