Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai bisikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk menjadikan kedaulatan dan kemandirian pangan sebagai bentuk dukungan di Pilpres 2024.

Pasalnya, Jokowi tak hanya menyampaikan-nya secara personal melainkan diungkapkan juga saat berpidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, Jumat (29/9).

"Dari sini, fix, no debat, dan tak perlu tafsir ganda atas dukungan beliau kepada Mas Ganjar sebagai calon presiden," ujar Said dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, Jokowi sangat paham siapa penerus estafet kepemimpinan nasional yang orisinal, dapat memahami karakter dan watak ideologis serta cara juang-nya. Sosok tersebut, sambung Said, ada pada diri Ganjar Pranowo. "Selain Ganjar tentu saja imitasi," ucapnya.

Ketua Badan Anggaran DPR RI itu melihat di dalam rumah politiknya, Jokowi tentu saja tidak perlu mengobral untaian kata puja dan puji. Sangat berbeda dengan cara Jokowi bertamu di luar rumah politiknya, yang perlu ada pembuka kesopanan dengan untaian puja puji.

Baca juga: Pengamat nilai hubungan Jokowi-Ganjar tak mudah terkelupas

Baca juga: Said: Keputusan final Ganjar akan menangkan Pilpres 2024


"Di rumahnya sendiri, di PDI Perjuangan, Presiden Jokowi perlu mengajak seluruh skateholder (pemangku kepentingan) partai untuk bekerja keras, melakukan kerja politik nyata untuk menjalankan agenda kedaulatan dan kemandirian pangan. Dan kebulatan tekad itu kami tuangkan dalam rekomendasi rakernas yang akan dibacakan dalam penutupan hari ini," jelas Said.

Sebelumnya, Jumat (29/9), Presiden RI Joko Widodo mengaku memberikan bisikan kepada bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo untuk segera menangani kedaulatan pangan setelah dilantik jika terpilih menjadi Presiden periode 2024-2029.

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak, nanti habis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, enggak usah lama-lama. Perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan," kata Presiden Jokowi pada Pembukaan Rakernas IV PDIP di Jakarta, Jumat.

Presiden berpesan agar Ganjar Pranowo yang kini juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk menyiapkan perencanaan dari sekarang dalam mengantisipasi krisis pangan sebagai dampak dari perang Ukraina dan Rusia.

Jokowi menjelaskan bahwa krisis pangan bukanlah kondisi yang mudah untuk diselesaikan di tengah perubahan iklim yang nyata.

Musim kemarau yang panjang pun menyebabkan gagal panen, serta ancaman gagal panen akibat fenomena super El Nino di 7 provinsi yang dapat memengaruhi pasokan pangan.

Kepala Negara pun mengakui betapa ngerinya hampir semua negara membatasi ekspor komoditas pertanian mereka, khususnya gandum untuk konsumsi dalam negeri.

Oleh sebab itu, Presiden menekankan perlunya visi taktis dan rencana yang matang, bahkan hingga 10 tahun ke depan untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Ia pun meyakini Ganjar Pranowo sudah memiliki rencana tersebut dan mampu menyelesaikan visi ketahanan pangan.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023