Setiap tahun BEI selalu mengalokasikan sebagian dari hasil usaha industri pasar modal untuk diberikan kembali kepada masyarakat dalam bentuk bantuan CSR
Kupang (ANTARA) - Bursa Efek Jakarta memberikan bantuan pembangunan sarana air bersih dalam mengatasi kekurangan air bersih dan sehat berbasis masyarakat Pulau Timor di Desa Oelet Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Kami berharap bantuan pembangunan sarana air bersih bisa membantu masyarakat Desa Oelet yang selalu mengalami kekurangan air bersih saat musim kemarau seperti yang terjadi saat ini," kata Direktur Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti di Kupang, Senin.

Jeffrey Hendrik mengatakan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi sehat bagi warga Desa Oelet merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bentuk kepedulian sosial untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau merupakan dampak El Nino di NTT.

Baca juga: BPBD Karawang salurkan air bersih untuk desa terdampak kekeringan

Ia mengatakan, setiap tahun BEI selalu mengalokasikan sebagian dari hasil usaha industri pasar modal untuk diberikan kembali kepada masyarakat dalam bentuk bantuan CSR.

Menurut dia, sejumlah wilayah di Indonesia menjadi fokus perhatian BEI untuk diberikan bantuan CSR pada 2023 termasuk kepada masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Bantuan yang diberikan itu sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat," kata Jeffrey Hendrik.

Dia menambahkan, Bursa Efek Indonesia selain memberikan bantuan pembangunan saran air bersih bagi warga Desa Oelet di Kabupaten Timor Tengah Selatan, juga memberikan bantuan sumur bor kepada warga di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

"Bantuan yang diberikan kepada warga Kecamatan Kupang Timur berupa 10 sumur bor sehingga warga bisa memperoleh air bersih yang bersih dan sehat untuk dikonsumsi keluarga selama musim kemarau ini," kata Jeffrey Hendrik.

Ia berharap, masyarakat yang menerima bantuan CSR dari BEI bisa menjadi lebih sejahtera dan sehat sehingga ekonomi masyarakat juga terus bertumbuh.

Baca juga: BPBD: Krisis air bersih di Kabupaten Tangerang terus meluas

Dikatakannya dengan semakin tersedianya air bersih dekat dengan pemukiman warga maka anak-anak tidak lagi menghabiskan waktu yang banyak untuk mengambil air di tempat yang jauh tetapi semakin banyak waktu untuk belajar.

"Harusnya anak-anak yang masih dalam pendidikan memiliki waktu yang banyak untuk belajar tidak hanya untuk pergi mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga, kami berharap bantuan ini bisa membantu warga desa menjadi lebih sejahtera," kata Jeffrey Hendrik.

Sementara itu Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti sangat berterima kasih kepada Bursa Efek Indonesia yang telah menggandeng Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dalam membantu pembangunan sarana bersih bagi warga Desa Oelet di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Ia menjelaskan, komunitas di desa binaan Plan Indonesia juga terus berupaya bersama masyarakat dalam melakukan penanggulangan dampak kekeringan.

Menurut dia kekurangan air bersih yang dialami masyarakat desa selalu berdampak pada terjadinya stunting dan kesehatan anak-anak sekolah.

"Pada umumnya anak-anak sebelum ke sekolah harus pergi ambil air terlebih dahulu sebelum ke sekolah sehingga lebih banyak waktu untuk mengambil air. Hal ini juga rawan terhadap terjadinya kekerasan terhadap anak-anak karena sumber mata air sangat jauh, sehingga melalui pembangunan sarana air bersih ini lebih mendekatkan kepada masyarakat" kata Dini Widiastuti dalam kegiatan yang juga dihadiri Kepala OJK Provinsi NTT Japarmen Manalu.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bandung salurkan 1,3 juta liter air bersih ke 51 desa

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023