Jakarta (ANTARA) - Riska Andriyani akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada nomor kano tunggal putri 200m di Asian Games Hangzhou, Selasa, demi mempertahankan medali perak yang ia raih pada edisi sebelumnya di Jakarta-Palembang 2018.

Riska mengamankan tiket final setelah menduduki posisi ketiga dengan catatan waktu 53,968 detik pada kualifikasi yang berlangsung pada Minggu. Ia kalah cepat dari Mariya Brovkova asal Kazakhstan (52,530 detik) di posisi pertama, dan atlet Thailand Orasa Thiankathok (53,027 detik) di posisi kedua.

"Kami memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia semoga kami diberi kemenangan di nomor 200m. Kami akan berusaha yang terbaik untuk Indonesia," kata Riska ketika ditemui Antara di Fuyang Water Sports Centre, Senin.

Pelatih tim kano dan kayak Indonesia Andrii Kraitor juga melihat peluang bagi Riska untuk bertarung medali di nomor ganda putri 200m dengan berpasangan dengan Nur Meni.

Baca juga: Pelatih tekankan pentingnya jam terbang bagi atlet dayung Indonesia

"C1 200 dan C2 200 punya peluang untuk medali. Tidak ada strategi khusus. Ini sprint, jadi harus bertarung maksimal. Makan dan tidur yang cukup, tidak ada persiapan khusus," kata pelatih asal Rusia itu.

Di nomor tunggal putri, Riska akan menantang pemegang tiga juara dunia asal China Lin Wenjun, yang juga seorang Olimpian.

Atlet 18 tahun Kazahkstan Brovkova juga tak bisa diremehkan. Di usianya yang masih sangat muda itu dia merupakan pemegang dua gelar juara dunia junior nomor tunggal putri 1000m.

Di nomor ganda 200m, Riska dan Nur juga mengemban misi mempertahankan medali perunggu yang mereka dapatkan pada Asian Games 2018.

Selain dihadang lawan-lawan yang tangguh, dua tumpuan Indonesia itu juga harus mengantisipasi kondisi cuaca dan angin di lintasan dan berharap faktor alam itu mendukung mereka pada perlombaan besok.

Baca juga: Kondisi angin jadi kendala duet kano putri Indonesia di Asian Games

Pasalnya sang pelatih paham betul Riska dan Nur akan kesulitan melawan angin yang bertiup berlawanan arah mengingat postur tubuh mereka yang mungil dibandingkan rival-rivalnya, seperti yang terjadi pada nomor ganda putri 500m hari ini.

"Kondisi angin hari ini sayangnya tidak bagus untuk nomor putri C2 karena mereka sangat ringan (berat badannya), jadi sangat sulit bagi para atlet putri menjalani lomba dengan angin seperti ini," kata Kraitor menyusul hasil lomba hari ini.

Mantan juara dunia dan Olimpian kano itu menyatakan Nur dan Riska, apabila berat badan keduanya cukup, maka mereka bisa melawan angin dari depan.

"Jika terlalu ringan, akan lebih sulit menyamai kecepatan yang bisa mereka lakukan pada kondisi angin yang lebih tenang," kata Kraitor.

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023