Andil inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,19 persen...
Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan kenaikan harga beras secara dominan menyebabkan inflasi di provinsi beribu kota Medan pada September 2023, baik bulanan maupun tahunan.

"Andil inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,19 persen dan di sana beras sebagai salah satu komoditas yang sangat dominan," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers secara daring di Medan, Senin.

Nurul melanjutkan, secara bulanan, Sumatera Utara mengalami inflasi 0,37 persen pada September 2023.

Harga beras berandil 0,18 persen terhadap inflasi month to month September 2023, diikuti biaya pendidikan tinggi (0,11 persen), tomat (0,09 persen), ikan dencis (0,06 persen) dan bensin.

Tingkat deflasi umumnya disebabkan bawang merah (-0,06 persen), jeruk (-0,05 persen), telur ayam ras (-0,05 persen), cabai merah (-0,03 persen) dan pir (-0,03 persen).

Sementara secara tahunan (year on year), Sumut inflasi 2,15 persen pada September 2023, di mana harga beras juga berandil dominan yakni 0,64 persen.

Di luar beras, komoditas lain yang harganya berdampak pada inflasi tahunan Sumut pada September 2023 yaitu rokok kretek-filter (0,26 persen), tomat (0,18 persen), pendidikan tinggi (0,13 persen) dan bawang putih (0,10 persen).

Untuk deflasi tahunan pada September 2023 disebabkan oleh penurunan harga komoditas misalnya cabai merah (-0,36 persen), bawang merah (-0,16 persen), daging babi (-0,06 persen), buah naga (-0,04 persen) dan sabun cair/cuci piring (-0,03 persen).

Di tingkat nasional, pada September 2023, inflasi bulanan tercatat di 0,19 persen, tahunan 2,28 persen dan tahun kalender 1,63 persen.

Adapun di Sumut, inflasi tahun kalender pada September 2023 yakni 1,29 persen.

Secara bulanan, dari lima kota yang menjadi lokasi pengukuran indeks harga konsumen (IHK), BPS Sumut menyatakan seluruhnya merasakan inflasi pada September 2023.

Inflasi terjadi di Padang Sidempuan (0,49 persen), Sibolga (0,44 persen), Medan dan Gunungsitoli (masing-masing 0,38 persen) serta Pematang Siantar (0,16 persen).

Terkait harga beras di Sumut, pada Senin (2/10), Badan Pangan Nasional mencatat bahwa harga rata-rata beras medium di provinsi itu Rp13.530 per kilogram, di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah Rp11.500 per kilogram.

Pada hari serupa, rata-rata harga beras premium Rp14.630 per kilogram, juga lebih tinggi dari HET yakni Rp14.400 per kilogram.

Baca juga: Diskop UKM Perindag Medan: UMKM berpotensi tekan inflasi
Baca juga: BPS: Sumut alami deflasi 0,07 persen pada Agustus 2023

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023