Penyelenggaraan di Bali menjadi kali kedua dari ajang kompetisi golf Golf Geopark Challenge.
Jakarta (ANTARA) -
Ajang kompetisi olahraga golf World Tourism Day (WDT) Golf Geopark Challenge 2023 kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 7 Oktober, di Buleleng, Bali menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisata ke kawasan geopark.
 
"Ini adalah acara kedua kami bersama-sama untuk memajukan dua hal, yang pertama adalah dari sisi pariwisata, kemudian yang keduanya adalah bagaimana mendorong menjadikan geopark ini sebagai wisata edukasi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam sebuah sesi diskusi yang dipantau secara daring, di Jakarta, Senin.
 
Penyelenggaraan di Bali menjadi kali kedua dari ajang kompetisi golf Golf Geopark Challenge, sebelumnya kegiatan tersebut juga telah dilangsungkan di Belitung, Bangka Belitung pada 2 September lalu.
 
"Untuk yang di Belitung hasilnya luar biasa, di sana kami bisa menghadirkan tidak hanya pariwisata yang berjalan tapi juga bisnis-bisnis UKM," ujar Dadan.
 
Dia menerangkan kawasan geopark Gunung Batur, Bali menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp15,8 miliar dari hasil retribusi kunjungan pariwisata dan juga efek pengganda (multiplier effect) dari sisi pariwisata yang lain.
 
"Dengan Golf Geopark Challenge yang kedua nanti kami berharap bisa manfaatkan secara lebih baik memberikan manfaat tidak hanya kepada sisi pariwisata, tapi juga kepada masyarakat di sekitar," kata Dadan.
 
Guna meningkatkan kualitas kawasan wisata geopark, Dadan menjelaskan Kementerian ESDM membangun Pusat Informasi Geologi yang bisa dimanfaatkan wisatawan maupun masyarakat untuk mendapatkan informasi seputar bidang geologi.
 
"Kami juga secara langsung memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat bagaimana menggunakan tema geopark ini untuk produk-produk kerajinan, kuliner, atau nanti yang menjadi oleh-oleh," kata Dadan pula.
 
Sedangkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Vinsensius Jemadu mengatakan ajang WTD Golf Geopark Challenge 2023 sejalan dengan upaya Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata berkualitas sekaligus dapat mendorong kunjungan ke desa wisata di sekitar geopark.
 
"Kita lihat bahwa di daerah geopark itu pasti ada masyarakat, pasti ada UMKM, pasti ada desa-desa wisata, sehingga dalam kegiatan ini kami juga melibatkan para peserta untuk bisa berkunjung ke desa-desa wisata," ujar Vinsensius.
Baca juga: Menbudpar: Geopark Bali dan Pacitan Menjadi Produk Baru Pariwisata Indonesia
Baca juga: UNESCO validasi kembali keberadaan Geopark Batur di Bangli-Bali

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023