Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pelatihan kepada para perajin batik Betawi sebagai upaya mempertahankan dan mengembangkan batik khas daerah.
 
"Perlu dan jadi kewajiban Pemprov DKI untuk terus melakukan pelatihan sebagai ikhtiar mempertahankan budaya kita dalam bentuk batik," kata Anggara saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
 
Menurut Anggara, sampai saat ini para perajin batik Betawi khususnya di Jakarta kurang diperhatikan pemerintah. Terlebih, mencari batik Betawi yang langsung dari para perajin orang Jakarta masih terbatas.
 
"Hingga kini bisa dihitung jari perajin batik Betawi yang terkenal dan bisa masuk pasar secara umum," katanya.

Baca juga: Dinas Usaha Kecil DKI selenggarakan pelatihan pembuatan batik Betawi
 
Dia berharap para perajin Betawi ini bisa mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai langkah untuk terus melestarikan budaya.
 
Menurut dia, industri batik harus terus dikembangkan guna menyerap lapangan kerja dan memajukan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
 
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menuturkan batik merupakan identitas dan sekaligus alat pemersatu bangsa. Karena itu, harus terus dipertahankan.
 
"Kami memandang perlu ada intervensi pemerintah untuk mengangkat harkat dan martabat batik. Salah satu caranya adalah menyejahterakan perajin dan mensubsidi alat-alat produksi batik," ujar Abdul.

Baca juga: Hari Batik diharapkan tingkatkan penggunaan batik Betawi
 
Abdul sangat mengapresiasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengenakan pakaian bercorak batik setiap pekan menuju ke kantor.
 
Dia berharap pelestarian batik bisa terus dilakukan oleh masyarakat, mulai dari mengenakannya sebagai pakaian favorit hingga mendukung para perajin Batik dengan membeli produk mereka.
 
Perajin batik hanya sedikit di Jakarta dan mereka kebanyakan berasal dari Jawa Tengah maupun DIY Yogyakarta. "Saya harap anak muda bisa menjadikan batik sebagai pakaian favorit," katanya.
 
Terkait pengembangan batik, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinas PPKUKM) DKI Jakarta telah membentuk Batik Betawi Hub (BaBe Hub) sebagai wadah atau sarana pengembangan batik Betawi.
 
"Wadah yang menghubungkan 'stakeholder' dengan perajin maupun pemilik usaha atau UKM dengan masyarakat luas melalui kegiatan pelatihan dan workshop," kata Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023