Beijing (ANTARA) - Seorang warga Beijing bernama Du Yuanyuan setiap tahun membeli produk kerajinan patriotik sejak anaknya masuk taman kanak-kanak, dan mereka melakukannya bersama-sama saat liburan Hari Nasional.

Pada suatu tahun, misalnya, dia membeli model kertas berbentuk Lapangan Tian'anmen.

"Tahun ini, saya membelikan puzzle berbahasa Mandarin untuk anak saya," ujarnya.

Semakin banyak konsumen reguler di China yang membeli bendera untuk merayakan Hari Nasional, menambah banyaknya pesanan yang sudah datang dari berbagai organisasi dan bisnis di negara tersebut.

"Pesanan kami mulai melonjak sejak September setiap tahun. Periode sekitar Hari Nasional merupakan musim puncak penjualan kami pada tahun itu," kata seorang karyawan layanan pelanggan di sebuah toko yang menjual bendera nasional di Taobao, platform e-commerce terkemuka di China.

"Konsumen umum lebih menyukai bendera yang ukurannya cukup kecil untuk dipegang dan dikibar-kibarkan di tangan mereka. Banyak orang menanyakan bendera mana yang sebaiknya dibeli untuk anak-anaknya," tutur karyawan tersebut.

Masa liburan yang diperpanjang tahun ini memungkinkan masyarakat China menikmati rehat kerja selama delapan hari. Dan banyak yang memilih mengikuti kegiatan "pariwisata merah" (red tourism).

Zhang Jun berkendara dari Provinsi Shaanxi di China barat laut ke Kota Guyuan di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, yang juga berada di China barat laut, pada masa liburan "pekan emas" ini.

"Saya membawa anak saya ke Gunung Liupanshan untuk mendalami budaya merah setempat," ungkap Zhang.

Lu Xuezhou, wakil manajer umum kawasan wisata Liupanshan Red Army Long March di Guyuan, menuturkan bahwa dengan meledaknya pariwisata merah di seluruh negara itu dalam beberapa tahun terakhir, jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata tersebut meningkat dari tahun ke tahun, dan kawasan itu diperkirakan akan menerima hampir 20.000 wisatawan dalam periode liburan tahun ini.

"Pada 1 Oktober, kami menggelar berbagai perayaan untuk pengunjung, termasuk kegiatan melihat matahari terbit, pemutaran lagu kebangsaan, dan upacara pengibaran bendera nasional," tutur Lu. "Selain itu, akan ada pertunjukan seni merah untuk merayakan 74 tahun berdirinya Republik Rakyat China, dan wisatawan dapat berjalan di sepanjang 'jalur Tentara Merah' untuk menelusuri sejarah Long March dan belajar dari semangat Long March."

Film-film patriotik seperti "My People, My Country", "The Battle at Lake Changjin", dan "Home Coming" telah memimpin box office China selama beberapa tahun terakhir. Film-film patriotik domestik China populer seperti "The Volunteers: To The War", juga dirilis pada libur Hari Nasional tahun ini.

"Kami telah menambah jadwal liburan kami untuk film-film ini, yang dapat menjangkau penonton lebih luas dibandingkan genre lainnya dan kerap menarik tiga generasi anggota keluarga untuk menonton di bioskop," tutur Chen Jing, yang bekerja di sebuah bioskop di Ningxia.

Hingga 30 September, "The Volunteers: To The War", yang dirilis di bioskop-bioskop di China Daratan pada 28 September, mencatatkan pendapatan box office melampaui 100 juta yuan (1 yuan = Rp2.121).  

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023