bergotong royong untuk mengintervensi memberikan bantuan pangan protein hewani
Pontianak (ANTARA) - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan kesiapan calon pengantin adalah kunci pencegahan stunting sehingga mereka yang tengah memasuki proses pernikahan agar mematangkan persiapan sebelum akhirnya menjadi pengantin dan memiliki anak.

“Mulai dari usia sedini mungkin, remaja yang nantinya memasuki usia pernikahan sampai melahirkan bayi. Istilahnya seribu hari pertama kehidupan, ini menjadi penting karena generasi muda perlu memahami,” ujarnya usai acara Genbest Talk di Hotel Aston Jalan Gajah Mada, Selasa.

Menurut data terbaru Pemerintah Kota Pontianak, angka penurunan stunting telah mencapai 4,7 persen dari yang awalnya 24,4 persen di 2021 menjadi 19,7 persen pada 2022.

Hingga kini, imbuh Bahasan, pihaknya terus melakukan aksi konvergensi stunting di seluruh wilayah Kota Pontianak serta menargetkan penurunan sebesar 5 persen pada akhir tahun 2023. Arah kebijakan dan program yang beririsan dengan urusan stunting juga diprioritaskan, seperti sanitasi air bersih bagi warga kurang mampu.

“Kami Pemkot Pontianak dengan lintas sektor berupaya secara bergotong royong untuk mengintervensi memberikan bantuan pangan protein hewani lokal kepada bayi teridentifikasi stunting. Dan ini dampaknya luar biasa,” ujarnya.

Baca juga: TPPS Pontianak perkuat kolaborasi penanganan stunting
Baca juga: BKKBN instruksikan Kalbar sasar daerah strategis untuk tekan stunting


Mahasiswa dari perwakilan seluruh kampus di Kota Pontianak hadir di kegiatan Genbest Talk untuk menambah wawasan dari narasumber yaitu Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo Usman Kansong dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dr Erna Yulianti dan dokter kenamaan Indonesia, Gia Pratama.

Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong menjelaskan penurunan kondisi gagal tumbuh atau stunting sudah menjadi program prioritas sejak tahun 2018 oleh pemerintah pusat. Acara Genbest Talk di Kota Pontianak kali ini mengusung tema ‘Penuhi Nutrisi Tepat, Atasi Stunting dengan Cepat’. Ia mengatakan, peran mahasiswa amat penting dalam menurunkan angka stunting di Indonesia umumnya dan Kota Pontianak khususnya.

“Kalau bikin konten, bikinlah konten yang mengandung edukasi pencegahan stunting,” paparnya.

Langkah sederhana bisa dilakukan dengan memulai pola hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan diri untuk konsumsi makanan yang sehat.

Dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting terus menurun secara konsisten. Data Studi Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan menjadi 21,6 persen. Khusus untuk Provinsi Kalbar, angka stunting mencapai 27,8 persen atau peringkat ke-8 tertinggi di Indonesia. Sedangkan Kota Pontianak masih di angka 19,7 persen.

“Angka ini harus diturunkan karena masih di atas target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yaitu 14 persen di tahun 2024. Terkait dengan hal ini, Pemerintah memberikan perhatian lebih pada Kalimantan Barat, dengan menjadikannya satu dari 12 provinsi prioritas penurunan stunting,” tutupnya.

Baca juga: IPKB sosialisaikan penurunan stunting menyasar PMI di Sarawak
Baca juga: BKKBN arahkan calon pengantin Kalbar isi Elsimil cegah stunting baru
Baca juga: BKKBN: Realisasi anggaran audit stunting masih sangat rendah

Pewarta: Dedi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023