Event ini bisa meningkatkan pencapaian pariwisata Indonesia. Kita tidak hanya mem-branding Indonesia atau mempromosikan pariwisata, tetapi kita bisa mendapatkan langsung manfaat ekonomi
Jakarta (ANTARA) -
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Angela Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa penyelenggaraan balap motor internasional MotoGP 2023 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkatkan pencapaian pariwisata di Indonesia.
 
"Event ini bisa meningkatkan pencapaian pariwisata Indonesia. Kita tidak hanya mem-branding Indonesia atau mempromosikan pariwisata, tetapi kita bisa mendapatkan langsung manfaat ekonomi," kata Angela dalam konferensi pers MotoGP di Jakarta, Selasa.
 
Angela mengatakan, event MotoGP Indonesia 2023 yang akan digelar di Sirkuit Internasional Mandalika pada 13-15 Oktober 2023 mendatang, sejalan dengan tujuan dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika untuk meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.
 
Ia menyebut, penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada tahun 2022 lalu telah memberikan dampak ekonomi sekitar Rp4,5 triliun, sehingga harapannya MotoGP 2023 dapat memberikan kontribusi lebih banyak lagi.
 
Angela juga berharap event MotoGP ini bisa berkontribusi terhadap pariwisata Indonesia yakni dengan meningkatnya kunjungan dari wisatawan mancanegara dan domestik.
 
Adapun target jumlah wisatawan di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 8,5 juta wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar wisatawan nusantara.
 
"Kalau ada event pasti hotel penuh, restoran, tempat makan minum, hingga penjual souvenir semuanya juga kebagian manfaat ekonomi dari event tersebut," ujarnya.
 
Lebih lanjut Angela menyampaikan, Kemenparekraf terus mendorong peningkatan jumlah penyelenggaraan berbagai event di dalam negeri melalui kemudahan perizinan.
 
Ia juga menyampaikan komitmen untuk mendukung seluruh event berskala internasional, nasional, hingga daerah sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
 
"Kami mendukung ekosistem event. Baru-baru ini kita sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempermudah perizinan event," katanya.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran InJourney Maya Watono mengatakan MotoGP di Indonesia menjadi sebuah acara yang bermanfaat untuk mengembangkan destinasi wisata serta perekonomian masyarakat.
 
"MotoGP sebagai katalis pengembangan destinasi wisata dan juga dampak ekonomi berupa multiplier effect yang didapatkan luar biasa," katanya.
 
Ia mencontohkan, seluruh petugas dengan seragam khusus yang berada di beberapa titik dan lintasan sirkuit (Marshal) pada balapan World Superbike 2022 berasal dari luar negeri, sesuai dengan ketentuan penyelenggara yakni Dorna Sport.
 
Namun demikian, seiring dengan pengalaman dan pengembangan sumber daya manusia maka saat ini terdapat 400 Marshal dari Indonesia yang merupakan warga Lombok.
 
"Marshal kita bahkan sekarang diminta ekspor ke Jepang dan diminta untuk bertugas di MotoGP di negara-negara lain. Ini yang saya sebut multiplier effect-nya luar biasa untuk industri sport dan tourism di Indonesia," katanya.
 
Sebagai informasi, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Center (ITDC) sebagai perusahaan anggota InJourney Group tengah mengembangkan KEK Mandalika sebagai destinasi utama sport tourism di Indonesia.
 
Sport Tourism sendiri merupakan pariwisata yang menitikberatkan pada partisipasi dalam beragam kegiatan olahraga atau acara olahraga, dengan tujuan untuk menggabungkan kegiatan fisik dan hiburan dengan pengalaman perjalanan wisata yang menarik.
 
Selain itu, KEK Mandalika juga dikembangkan melalui konsep berwawasan lingkungan, dengan pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat.

Baca juga: Wamen BUMN: Mandalika sebagai destinasi "sport tourism" kelas dunia 
Baca juga: MGPA pastikan persiapan MotoGP Mandalika dekati 100 persen
Baca juga: Pelabuhan Lembar tingkatkan fasilitas dan infrastruktur dukung MotoGP

 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023