Jakarta (ANTARA) - China masih menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan mancanegara terbesar yang datang ke Indonesia, atau berada di posisi lima setelah Malaysia, Australia, Singapura dan Timor-Leste.

China tetap menjadi salah satu negara penyumbang wisman terbanyak dengan total 467,8 ribu kunjungan selama periode Januari-Agustus 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan, jumlah kunjungan wisman ke dalam negeri sepanjang tahun ini telah mencapai 7,4 juta. Namun jumlah itu belum kembali ke kondisi normal yang sempat menyentuh angka 10,7 juta pada 2019, atau sebelum pandemi COVID-19.

Jumlah kunjungan wisatawan asal China naik enam kali lipat dibandingkan tahun lalu namun belum kembali ke angka normal. Jumlah kunjungan selama periode Januari-Agustus 2023 hanya sepertiga dari total kunjungan saat sebelum pandemi COVID-19.

Kendati total kunjungan masih jauh dari normal, namun pemerintah Indonesia belum berencana mengeluarkan strategi baru untuk mendongkrak kunjungan turis China.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyebut Indonesia tidak akan "berebut wisatawan" setelah Thailand baru-baru ini memberlakukan bebas visa bagi turis China.

Sandiaga mengatakan pemerintah Indonesia lebih mendorong peningkatan dari sisi kualitas agar turis tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak selama di Indonesia.

"Kami akan lakukan promosi dan memberikan insentif berkaitan dengan peningkatan dampak ekonomi dan lama tinggal wisatawan termasuk yang berasal dari China," ujarnya dalam sebuah jumpa pers pada Senin (2/10).


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023