Orang Katolik harus hadir membawa perubahan melalui peran yang diberikan
Kupang (ANTARA) - Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, Pr. mengajak seluruh umat Katolik, khususnya di wilayah Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur, ikut berpartisipasi dengan tepat dengan menolak politik uang pada Pemilu Serentak 2024.

Menurut Petrus, umat Katolik harus berpartisipasi secara benar dalam pesta demokrasi Indonesia, dengan memilih orang yang tepat tanpa politik uang demi terwujudnya kesejahteraan.

"Jangan hanya dalam berpidato saja adanya, Saudara-Saudara terkasih dan bermartabat. Padahal orang stunting masing ditipu-tipu uangnya. Orang Katolik harus hadir untuk membawa perubahan melalui peran yang diberikan, baik dalam lingkungan pemerintahan, legislatif, maupun yudikatif," kata Petrus Turang dalam seminar "Gereja dan Politik: Partisipasi Umat Katolik dalam Menyukseskan Tahun Politik 2024" di Aula Paroki St Yoseph Naikoten, Kupang, NTT, Selasa.

Partisipasi umat Katolik dalam berpolitik, lanjut Petrus, sudah berlangsung sejak lama untuk membangun kesejahteraan.

Baca juga: Bawaslu DKI temui 18 parpol cegah politik uang melalui "e-money"

Dia mengatakan kehadiran umat Katolik dalam politik dapat membangun suatu sikap kesadaran penuh untuk melihat aspek-aspek kehidupan manusia yang menyatukan kerukunan dan berdampak bagi martabat manusia.

Panggilan politik politik bagi umat Katolik, lanjut Petrus, harus dilihat sebagai perjuangan hidup politik dalam lingkungan gerejani, yaitu sebagai keindahan untuk berkomunikasi dan kerja sama, serta membangun partisipasi masyarakat demi kebaikan.

"Dalam berpolitik, (umat) harus saling mendukung kehidupan komunitas. Semangat sinode harus dimiliki oleh semua umat Katolik untuk menemukan kebenaran," ujar Petrus Turang.

Baca juga: Wakil Ketua KPK ingatkan soal "serangan fajar" pada tahun politik

Dia menambahkan perjuangan kebenaran juga harus dilakukan untuk kepentingan publik melalui perjuangan politik, sehingga dalam kehidupan masyarakat dapat berkembang kebaikan.

Dalam menghadapi Pemilu Serentak 2024, dia berpesan agar umat Katolik, sebelum memberikan hak suara politik, mempelajari rekam jejak calon pemimpin berdasarkan hasil penjajakan, sehingga menjadi dasar dalam memilih untuk kebaikan bersama.

Baca juga: KPK: Parpol komponen penting cegah politik uang

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023