mereka yang lebih mengetahui minat dari masyarakatnya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Aminudin Aziz mengatakan rangkaian Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2024 dimulai pada awal Oktober 2023.

"Sudah ada daerah yang menyelenggarakan acara festival tingkat kecamatan atau kabupaten/kota sejak saat ini," ujar dia di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan FTBIN sebagai festival bahasa yang mempertontonkan berbagai karya berbasis bahasa daerah dengan peserta para penutur muda.

Acara yang merupakan bagian dari Program Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut, untuk meningkatkan minat generasi muda dalam melestarikan bahasa ibu secara terus-menerus.

Ia mengatakan pergelaran FTBIN melalui tiga tahapan, yakni tahap kabupaten/kota yang sudah dilaksanakan awal Oktober 2023, tahap provinsi dimulai pada November 2023, dan tahap nasional dengan mempertemukan tunas muda terbaik dari seluruh Indonesia pada Mei 2024.

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pelestarian bahasa daerah lewat FTBIN

Sebelum masuk puncak festival itu, kata dia, setiap daerah diberikan kebebasan menentukan materi perlombaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi yang disesuaikan dengan kebiasaan daerah masing-masing.

Ia mencontohkan untuk masyarakat Sunda dan Jawa yang memiliki aksara daerah masing-masing, maka materi yang bisa diperlombakan, yakni menulis menggunakan aksara daerah masing-masing itu.

Selain itu, untuk wilayah yang mempunyai kebiasaan bernyanyi, seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua, maka festival tersebut akan melombakan membuat lagu dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing. "Daerah yang menentukan, itu pilihan mereka, karena mereka yang lebih mengetahui minat dari masyarakatnya," kata Aminudin Aziz.

Rencananya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek menyiapkan 600 kursi bagi para penutur muda terbaik pada puncak acara FTBIN di Jakarta pada Mei 2024.

Baca juga: Kemendikbudristek sasar 92 bahasa daerah direvitalisasi tahun 2024
Baca juga: Merawat keberagaman melalui eksistensi bahasa daerah
Baca juga: Menyelamatkan bahasa daerah melalui penutur muda


Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023