Surabaya (ANTARA) - Mantan gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengaku belajar banyak hal dari mantan gubernur Jawa Barat Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara.

"Alhamdulillah, (saya) bisa bertemu Pak Solihin di kediamannya hari ini. Beliau sehat dan di usia 97 tahun semangatnya masih luar biasa dan komunikasinya lancar," kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Menurut Ganjar, salah satu yang dapat dia pelajari dari kisah perjuangan Solihin adalah semangat pantang menyerah serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

"Itu prinsip beliau, yang anak muda perlu belajar bagaimana amanah pada rakyat," tambahnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo siap kembangkan transportasi umum

Ganjar pun mengaku senang karena sudah diangkat Solihin GP sebagai anak.

"Ya, saya sangat senang karena dianggap jadi keluarga dan dijadikan anak angkat. Ternyata silaturahim membawa rejeki; ini contohnya," ungkapnya.

Sementara itu, putra Solihin, Satria Kamal, mengatakan semangat ayahnya untuk mengabdi pada masyarakat sangat tinggi meskipun usianya sudah sepuh. Hingga kini, Solihin masih mengurus berbagai kegiatan berbasis kemasyarakatan dan lingkungan hidup.

"Iya, Bapak selalu mengajarkan kepada kami, anak muda, untuk selalu mengabdi pada masyarakat; dan kami, anak muda, menjadi semangat melihat semangat beliau begitu tinggi," kata Satria.

Baca juga: Mahfud MD: Tak ada pembahasan soal cawapres dengan Megawati

Obrolan hangat tersaji dalam pertemuan antara Ganjar dan keluarga Solihin. Di tengah obrolan, anak Solihin GP memberikan kain penutup kepala khas Sunda yang dikenal dengan sebutan Barangbang Semplak kepada Ganjar.

"Ini beliau (Solihin) ingin memberikan pada Bapak (Ganjar). Ini ikat kepala Barangbang Semplak yang biasa dipakai prajurit untuk berperang. Kalau pakai ikat kepala ini, berarti Bapak sudah resmi jadi keluarga kami. Diangkat jadi anak Pak Solihin GP," kata Satria kepada Ganjar.

Baca juga: Ganjar ajak mahasiswa tak mudah menyerah, hadapi tantangan global

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023