penerbangan Muara Teweh - Banjarmasin dihentikan sementara mulai Kamis (5/10) sampai Minggu (8/10) karena kondisi cuaca akibat kabut asap yang semakin tebal
Muara Teweh (ANTARA) - Maskapai penerbangan Wings Air menghentikan sementara penerbangan rute Muara Teweh, Kalimantan Tengah menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan akibat kabut asap.

"Sesuai surat dari maskapai, penerbangan Muara Teweh - Banjarmasin dihentikan sementara mulai Kamis (5/10) sampai Minggu (8/10) karena kondisi cuaca akibat kabut asap yang semakin tebal," kata Kepala Bandara Haji Muhammad Sidik, Endang Setiawan di Muara Teweh, Rabu.

Menurut dia, penerbangan dihentikan karena Bandara Haji Muhammad Sidik karena dalam beberapa pekan terakhir jarak pandang hanya 2.000 sampai 3.000 meter sedangkan jarak pandang yang dibutuhkan sekitar 5.000 meter.

"Bahkan hari ini jarak pandang di kawasan bandara hanya 700 meter," kata Endang.

Penerbangan dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Kalsel menuju Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh pulang pergi menggunakan pesawat jenis ATR 72-600.

Selain maskapai Wings Air, Bandara Haji Muhammad Sidik juga melayani penerbangan perintis dengan rute Muara Teweh - Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya PP oleh maskapai Smart Aviation yang menggunakan pesawat jenis Cessa berpenumpang 12 orang setiap Selasa dan Kamis.

"Penerbangan perintis Muara Teweh - Palangka Raya menggunakan maskapai tersebut tidak ada penerbangan karena lagi ada perbaikan pesawat sejak Senin (2/10) sampai Sabtu (7/10)," kata dia.

Dihentikannya penerbangan ke Muara Teweh ini membuat sejumlah warga terpaksa menggunakan jalan darat ke Banjarmasin dengan waktu tempuh sekitar 9-10 jam, sedangkan ke Palangka Raya ibu kota Kalteng butuh waktu sekitar 7 jam.

"Kita harapkan kabut asap segera menghilang dan cuaca membaik, sehingga penerbangan ke daerah ini kembali normal," ujar Endang Setiawan.

Penjabat (Pj) Bupati Barito Utara, Muhlis telah mengeluarkan Surat Edaran tanggal 3 Oktober 2023 Nomor : 660.32/1152/DLH tentang antisipasi kabut asap.

Dalam surat edaran, Bupati Muhlis menyebutkan bahwa sehubungan dengan semakin pekatnya kabut asap yang terjadi di wilayah Kabupaten Barito Utara yang berdampak terhadap kualitas udara ambien dan berdasarkan data pemantauan kualitas udara yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, kualitas udara berada pada kategori tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.

Terkait hal tersebut, diimbau kepada pihak-pihak terkait dan seluruh lapisan masyarakat untuk. Kepala Dinas Kesehatan diminta untuk membagikan masker kepada warga masyarakat dan membuat laporan terkait warga yang terkena penyakit ISPA selama kejadian kabut asap.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara juga diminta untuk mengatur jadwal jam pembelajaran di sekolah atau bilamana perlu diliburkan untuk sementara waktu.

“Kepada seluruh warga masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dan mengurang aktivitas di luar ruangan untuk hal-hal yang kurang penting,” kata Muhlis dalam surat edaran tersebut.


Baca juga: Asap karhutla mulai berdampak pada penerbangan di Bandara Tjilik Riwut
Baca juga: Penerbangan perintis layani 16 rute di Kaltara

Pewarta: Kasriadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023