Oyo, Kongo (ANTARA) - Presiden transisi Gabon Brice Oligui Nguema pada Minggu (1/10) di Oyo, menyerukan pencabutan sanksi terhadap negaranya menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Agustus lalu.

"Saya datang ke sini untuk berkonsultasi, berdiskusi, bertukar pikiran dengan Denis Sassou Nguesso... untuk meringankan sanksi-sanksi tersebut," kata Oligui Nguema, usai pertemuan dengan Nguesso selama lebih dari dua jam di Oyo.

Untuk diketahui Oyo merupakan kota kelahiran Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso,

Nguema mengatakan Presiden Denis Sassou Nguesso adalah aset penting bagi negara tersebut di subkawasan, yang dapat menyampaikan kepada otoritas tertinggi di dunia tentang apa yang telah dilakukan dan menjelaskan dengan lebih baik kepada seluruh dunia.

"Gabon harus merebut kembali tempatnya di komunitas internasional," kata Nguema.

Pemerintahan transisi telah dibentuk pada awal September setelah kekuatan militer mengumumkan perebutan kekuasaan di negara itu pada 30 Agustus, yang menyebabkan penangguhan keanggotaan Gabon dari Uni Afrika dan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Tengah (Economic Community of Central African States/ECCAS).

Oligui Nguema menjanjikan akan menyusun Konstitusi baru, aturan pemilihan umum baru, dan hukum pidana yang dapat diandalkan melalui referendum.

Dia juga berkomitmen untuk mengembalikan kekuasaan kepada warga sipil serta menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas" dan transparan setelah transisi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023