Saya rasa ini harus kita perhatikan bersama karena isunya bukan hanya masalah disuplai, tetapi bagaimana operasi penangkapan dan alat tangkap
Jakarta (ANTARA) - Organisasi nirlaba internasional Marine Stewardship Council (MSC) mendukung program penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Upaya pemerintah dengan mengembangkan program PIT merupakan salah satu upaya bagaimana produksi rajungan adalah skala kecil itu tetap terjaga," ujar Direktur Program MSC Indonesia saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Hal itu ia sampaikan terkait laporan Blue Swimming Crab (BSC) Fishery yang melaporkan stok rajungan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 yang meliputi Laut Jawa mengalami penurunan produksi pada 2019-2022.

Hirmen menilai penurunan produksi komoditas unggulan ini bukanlah hal baru, tren ini sudah terjadi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, untuk menjaga keberadaan komoditas ini justru perlu memperhatikan operasi penangkapan serta alat tangkap yang digunakan.

"Saya rasa ini harus kita perhatikan bersama karena isunya bukan hanya masalah disuplai, tetapi bagaimana operasi penangkapan dan alat tangkap," ujarnya.

Dalam laporan BSC, stok rajungan di WPP NRI 712 berada dalam kondisi kelebihan eksploitasi.

"Nilai rasio potensi pemijahan menurun di sejumlah perairan. Di Lampung, rasio potensi pemijahan turun 27 persen pada 2019 menjadi 19 persen pada 2022. Sementara di Jawa Barat, rasio pemijahan turun dari 19 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2022," ujar Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim Abdul Halim.

Berdasarkan data dari KKP, industri pengolahan kepiting dan rajungan berjumlah 128 unit pengolahan ikan (UPI) dengan volume produk olahan pada 2022 berjumlah 21.942 ton dengan nilai ekspor sebesar 482,81 juta dolar AS.

Produk itu diekspor dalam bentuk 74 persen segar dingin, 16 persen beku, 5 persen kaleng dan 5 persen olahan lainnya.

Ragam produk diversifikasi rajungan-kepiting yang dihasilkan di antaranya, beku, kaleng. Produk rajungan pasteurisasi kaleng memiliki pasar utama Amerika Serikat.
Sementara untuk bentuk nonpangan berupa chitin dan chitosan.

Baca juga: KKP kembangkan aplikasi "e-PIT" tingkatkan efisiensi bisnis perikanan
Baca juga: KKP tingkatkan kualitas perikanan melalui hilirisasi industri
Baca juga: Menteri Trenggono dorong balai KKP tingkatkan produksi rajungan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023