... China harus melakukan tindakan balasan yang lebih keras... "
Beijing (ANTARA News) - Korea Utara, Selasa, membebaskan kapal nelayan China, yang mereka tahan setelah ditangkap di perairan antara kedua negara dan mengganggu hubungan antara kedua negara itu, tanpa membayar uang tebusan, kata pemilik kapal itu.

Konsul China untuk Korea Utara, Jiang Yaxian, kepada media pemerintah mengemukakan bahwa Korut "menahan" kapal swasta dari lepas pantai Dalian, China utara, di perairan antara China dan semenanjung Korea.

Media China lainnya yang mengutip pernyataan pemilik kapal yang hilang itu, Yu Xuejun mengatakan Korut menuntut uang tebusan 600.000 yuan (97.600 dolar Amerika Serikat) bagi penyerahan kapal itu bersama dengan 16 awaknya.

Yu mengemukakan kepada media China kapal itu ditahan pada 5 Mei petang dan telah menghubungi pihak berwenang China lima hari kemudian untuk meminta mereka turun tangan.

Ketegangan meningkat antara Korut dan China, pendukung paling penting ekonomi dan politik Pyongyang. Beberapa bank China telah membekukan bank valuta asing utama Korut di tengah-tengah frustrasi di Beijing menyangkut program-program senjata nuklir dan rudal balistik.

Berbicara dengan Reuters melalui telepon, pemilik kapal itu Yu mengatakan kapalnya dibebaskan Selasa pagi dan mereka tidak membayar kepada Korut.

"Kementerian Luar Negeri China mengkoordinasikan dengan mereka, jadi kami tidak tahu rincian itu sejauh ini," katanya dalam satu wawancara singkat.

Kasus itu secara luas telah didiskusi di Twitter China Sina-Weibo, dengan komentar-komentar marah terhadap Korut.

Dalam satu tajuk rencana Selasa yang disiarkan sebelum berita pembebasan itu, tabloid Global Times China yang berpengaruh mengatakan China harus mengurangi bantuannya kepada Korea Utara jika negara itu tetap melakukan tindakan seperti itu.

"Jika Korea Utara terus melakukan tindakan yang yang tidak menyenangkan, China harus melakukan tindakan balasan yang lebih keras," kata surat kabar itu, yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Partai Komunis China People's Daily, dalam satu tajuk rencana.

"Jika sulit untuk mengajar Korea Utara dengan kata-kata, kita dapat melakukan tindakan agar negara itu mengerti."

Ini bukan pertama kali kapal-kapal Chna ditahan oleh Korut. Setahun lalu, Korut menahan sejumlah kapal nelayan selama dua pekan sebelum mereka dibebaskan.

(H-RN/B002)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013