Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan bahwa Festival Musik Indonesia (FMI) Tahun 2023 yang digelar pada tanggal 28-29 Oktober di Ciputra Artpreneur, Jakarta, bakal menyajikan penampilan dengan tema Legenda Urban Indonesia.

“Festival Musikal Indonesia pertama yang sukses digelar tahun lalu, telah menghidupkan kembali panggung musikal Indonesia setelah pandemi. Tahun ini, antusias dari komunitas-komunitas musikal makin besar, terlihat dengan makin banyaknya peserta FMI tahun ini,” kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudrisrek yang bekerja sama dengan Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) dan Ciputra Artpreneur, acara yang akan diselenggarakan di Auditorium Lantai 13 Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, itu mengangkat sejumlah legenda urban yang telah melegenda di perkotaan dan nyaris susah dibedakan antara kenyataan atau karangan.

Baca juga: Festival Musikal Indonesia untuk bangkitkan ekonomi kreatif

Diusungnya tema legenda urban tersebut juga menjadi respon kreatif terhadap pengetahuan dan pengalaman komunal masyarakat. Pilihan tema pun ingin mempertunjukkan ide-ide terkait cerita rakyat dan mitos urban, sebagai peristiwa tutur yaitu pengetahuan yang terus hidup, tumbuh dan bergerak di masyarakat perkotaan.

Festival Musikal Indonesia 2023 akan ditampilkan berbeda dari tahun sebelumnya karena adanya kehadiran kurator muda yang bertugas mengkurasi penampil serta alur festival.

“Kami berharap festival ini dapat berlangsung terus setiap tahun dan semakin berkembang,” kata Armand.

Baca juga: Festival Musikal Indonesia sajikan kisah sejarah
Baca juga: Festival Musikal Indonesia diharapkan jadi wadah kebaruan seni budaya


Produser Yayasan Eksotika Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Aiko Senosoenoto menambahkan FMI 2023 pada tahun ini kembali digelar sebagai bagian dari komitmen mereka untuk menumbuhkan pertunjukan musikal sebagai bagian dari Industri hiburan yang punya potensial besar di Indonesia.

Sajian musikal di dalamnya akan menggabungkan berbagai seni mulai dari teater, musik, tari, pakaian, dan set properti sehingga bisa menjadi ajang ekspresi dan kolaborasi dari para pekerja seni.

“Apalagi bentuk sajian musikal adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang telah ada sejak jaman dahulu. Hal ini perlu diketahui juga oleh generasi muda sekarang,” kata Aiko.

Festival Musikal Indonesia (FMI) 2023 merupakan pertemuan para seniman musikal dengan pecinta musikal, dalam sebuah ajang yang menyuguhkan beragam teater musikal yang selama ini mewarnai panggung pertunjukan di Indonesia. Dalam fesvital itu, akan ditampilkan sejumlah karya di antaranya Artswara dengan “Perempuan dalam Remang”, Boow Live dengan judul “Ibu”, EKI Dance Company membawakan judul ”Bangku Kosong”, Swargaloka dengan “Ratapan di Timur Tanah Jawa: Alas Purwo”, dan TEMAN menggelar pentas berjudul "6".

Dalam rangkaian festival, turut digelar pula sejumlah pertunjukan musikal dari 13 kelompok. Pengunjung juga dapat menikmati dan ikut berpartisipasi dalam sesi Broadway Open Mic yang diorganisasikan oleh Gigi Art Of Dance, gelar wicara, serta menikmati pameran dan kuliner nusantara di areal festival.

Terkait dengan tiket, bagi pengunjung di areal festival terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun. Sedangkan untuk menyaksikan pertunjukan Gala di Auditorium, tiket bisa dibeli di situs Book My Show.

Baca juga: Musikal "Ken Dedes" bakal ditampilkan lagi, apa bedanya dengan dulu? 

Baca juga: "Ande-Ande Lumutan" hadirkan perpaduan budaya tradisional dan modern

Baca juga: "Hayati" tampil di Qatar ajak masyarakat dunia kenali keberagaman

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023