Houston (ANTARA) - Studi yang dipublikasikan Kamis (5/10) di Jurnal Science menyebutkan bahwa fosil jejak kaki manusia yang ditemukan di New Mexico, Amerika Serikat (AS), kemungkinan besar merupakan bukti langsung tertua dari keberadaan manusia di benua Amerika.

Studi itu menjelaskan fosil jejak kaki di pinggiran dasar danau kuno di Taman Nasional White Sands, New Mexico tersebut diperkirakan berasal dari 21.000 hingga 23.000 tahun yang lalu pada puncak Zaman Es Terakhir. Sementara itu, masa paling awal yang diterima secara luas untuk keberadaan manusia di benua Amerika adalah sekitar 16.000 tahun yang lalu.

Penanggalan radiokarbon (radiocarbon dating), yang mengandalkan benih tanaman rumput bawah air yang disebut Ruppia cirrhosa sebagai penanda dari periode waktu yang berbeda, pertama kali dilaporkan di jurnal Science pada 2021 dan telah diperdebatkan oleh kalangan akademisi.

Beberapa ilmuwan memperingatkan bahwa tanaman induk bisa saja menyerap karbon-14 purba dari danau dan menghasilkan usia yang terlalu tua dari yang semestinya.

Karena itu, studi terbaru tersebut mengklaim bahwa selain metode penanggalan radiokarbon, penelitian baru dengan dua teknik penanggalan tambahan mengonfirmasi usia yang sangat tua dari jejak-jejak kaki tersebut.

Salah satu peneliti dalam studi tersebut dari United States Geological Survey Jeffrey Pigati mengatakan bahwa usia yang dihasilkan dari metode-metode ini secara statistik tidak dapat dibedakan dari usia benih awal

Namun beberapa orang yang skeptis mengatakan bahwa mereka masih menginginkan lebih banyak bukti untuk klaim luar biasa ini.

Jika temuan baru ini terkonfirmasi, para arkeolog harus mempertimbangkan kembali rute yang mungkin ditempuh manusia purba untuk tiba di benua Amerika dan lokasi pencarian jejak-jejak penghuni awal benua tersebut.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023