Semua daerah yang bisa menanam coklat akan kami didik untuk bisa mengolah coklatnya
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan bahwa Kemenperin akan mendidik seluruh daerah penanam coklat untuk mengolah hasil alam mereka menjadi produk jadi atau setengah jadi.

“Semua daerah yang bisa menanam coklat akan kami didik untuk bisa mengolah coklatnya,” ujar Putu di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers, “AllPack Indonesia, AllPrint Indonesia 2023” di Gedung Kementerian Perindustrian.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Perindustrian, pemerintah saat ini sedang memacu hilirisasi industri kakao. Hal ini didukung potensi Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ketiga di dunia, dengan total produksi 739.483 ton.

Sedangkan, untuk capaian nilai ekspor produk kakao olahan nasional pada tahun 2020 sebesar 1,12 miliar dolar AS atau naik dibanding tahun sebelumnya yang mencapai USD1,01 miliar.

Putu menargetkan agar para petani coklat dapat merasakan sendiri hasil perkebunan mereka. Putu mencontohkan petani kopi yang dapat menikmati hasil olahan kopi.

“Saat ini, petani kakaonya tidak bisa merasakan coklatnya,” kata Putu.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian akan mengupayakan pengadaan mesin yang dapat memberi ruang bagi para petani coklat untuk mengolah hasil alam dari wilayah mereka masing-masing.

Selain mengembangkan teknologi, khususnya permesinan, Putu juga mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Industri Agro sedang mengupayakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kewirausahaan.

“Kami di Agro ini sedang mendorong (pengembangan) SDMnya,” ucap dia.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan mengenai upaya pemerintah dalam memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah dalam negeri untuk mengembangkan bisnisnya.

Dalam kesempatan tersebut, Putu juga menyinggung terkait pentingnya pengembangan kualitas kemasan untuk produk-produk pertanian dan perkebunan dalam negeri. Ia berharap, melalui kemasan produk yang lebih baik, kualitas dan daya tahan produk olahan hasil alam Indonesia dapat mempertahankan kualitasnya lebih lama.

Ia mengakui bahwa industri pengemasan di dalam negeri masih memerlukan penyempurnaan sehingga dapat menyaingi kualitas produk-produk luar negeri.

“Menjadi PR kita. Kemasan itu menjadi sesuatu yang sangat krusial, sangat strategis,” kata Putu.

Baca juga: Industri coklat Malaysia bergantung pasokan kakao Indonesia

Baca juga: Presiden Jokowi dorong industri coklat nasional

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023