setelah dicek ada kebocoran, retak gitu
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM JAYA) menyebut kebocoran pipa air di Jalan Petamburan IV, Tanah Abang, Jakarta Pusat menjadi salah satu penyebab kekurangan air di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Corporate secretary PAM JAYA, Gatra Vaganza menyebut pipa yang jebol tersebut membuat air membanjiri lokasi yang bocor di permukiman warga sehingga debit air pada pipa itu dikurangi untuk proses perbaikan.

Di sisi lain, kebocoran pipa dan pengurangan debit membuat air yang mengalir ke rumah warga di sekitar pipa Petamburan IV menjadi berkurang dan berdampak ke wilayah lain, misalnya Jembatan Lima, Tambora.

"Jadi beberapa waktu lalu itu memang yang Petamburan memberikan dampak, ada kebocoran itu memberikan dampak karena ketika melakukan perbaikan, debit air harus kami kurangi bahkan untuk bisa melakukan perbaikan tersebut," kata Gatra saat dihubungi pada Jumat.

Baca juga: PAM Jaya harap warga tampung air antisipasi kurangnya pasokan air

Ia menyebut perbaikan pipa sudah dilakukan sejak kebocoran terindikasi pertama kali pada 21 September 2023.

"Terindikasi pertama kali sekitar 21 (September 2023) kurang lebih air tiba-tiba membanjiri ke pemukiman warga, dan kami cek memang ternyata itu pipa kami dipakai yang 900 mililiter, jadi cukup besar sebetulnya pipa ukuran besar," kata Gatra.

Pihaknya kemudian melakukan perbaikan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu sumber kerusakannya dan ditemukan ada retak yang begitu besar di badan pipa yang mengaliri air ke rumah-rumah warga.

"Saat ini akan kami lakukan uji forensik, sebetulnya untuk mengetahui penyebab kebocoran tersebut karena memang setelah dicek ada kebocoran, retak gitu," ujar dia.

Hingga kini, Gatra belum bisa memastikan penyebab retak pada pipa tersebut.
 
"Kalau PAM Jaya ini kan baru kami ambil alih ya, di Februari kemarin karena sebelumnya sama mitra, jadi kami baru beroperasional kurang lebih sembilan bulan jadi kalau dibilang berapa kali (jebol), ini yang pertama sebetulnya," ucap Gatra.

Hal tersebut, kata Gatra, juga berkaitan dengan keluhan warga di Tambora yang merasa kerap kesulitan air selama dua tahun terakhir ini, pihaknya akan melakukan pengecekan dan perbaikan di wilayah tersebut agar suplai airnya kembali normal.

"(Krisis air di Tambora dua tahun) belum (dipegang PAM Jaya), karena operasional air ini baru kembali lagi ke PAM itu di tanggal 2 Februari 2023 sebelum dikelola mitra sejak 1998," imbuhnya.

Syahrul (49) warga RW 04 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, mengeluh alami krisis air.

"Sudah lumayan lama ya, sudah dari mulai ada dua tahunan lah, cuma kan nanti ada (airnya) nanti hilang. Sekarang ini alhamdulillah beberapa titik sudah ada airnya, cuma beberapa masih sulit," ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, kesulitan air bersih di wilayahnya terjadi akibat pipa yang mengaliri air dari wilayah Petamburan jebol. Syahrul bersama warga lain kemudian perlu mengeluarkan Rp50 ribu untuk membeli air bersih.

"Kalau dibilang rugi, jelas kami merugi. Dengan air enggak keluar, beli air gerobakan. Jadi mengeluarkan uang lagi," ujar dia.

Kini, Syahrul dan warga lainnya sedang menunggu air PAM Jaya mengalir deras lagi ke rumah-rumah warga.

"Sementara ya kita sumbangan tangki air yang dikirim PAM Jaya dan bantuan sejumlah orang misalnya yang punya air tanah, atau bantuan dari polisi," ungkap dia.

Baca juga: PAM Jaya buatkan reservoir komunal dan IPA cegah krisis air ibu kota

Baca juga: Legislator ingatkan DKI bangun reservoir komunal tekan krisis air

Baca juga: Warga Bekasi cari air bersih hingga ke kaki gunung Karawang

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023