Kami mengoptimalkan penyalurannya melalui banyak mitra, untuk mencegah terjadinya penjualan melebihi HET.
Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) mencegah penjualan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) melalui 248 mitra yang tersebar di berbagai daerah di kabupaten dan kota setempat.

"Kami mengoptimalkan penyalurannya melalui banyak mitra, untuk mencegah terjadinya penjualan melebihi HET," kata Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng Budi Cahyanto, di Palangka Raya, Sabtu.

Dia menjelaskan, pendistribusian beras SPHP memiliki tujuan untuk menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Dalam hal ini, yakni beras sesuai ketentuan HET pemerintah yakni Rp11.500 per kilogram.

Adapun mitra Bulog yakni Mitra SPHP dan Rumah Pangan Kita (RPK). Mitra SPHP umumnya merupakan para pedagang yang tersebar di berbagai pasar tradisional yang menyediakan beras SPHP.

Sedangkan RPK, yakni toko atau outlet kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran yang dibina langsung oleh Bulog dan berada di kawasan permukiman.

"Untuk wilayah Palangka Raya, jumlah mitra Bulog semua kategori tersebut sudah mencapai sekitar 68 mitra, sedangkan se-Kalimantan Tengah sudah sekitar 248 mitra," ujarnya pula.

Bulog juga terus memetakan wilayah Kalteng yang terdiri dari 14 kabupaten/kota, memastikan titik mana saja yang masih perlu penambahan atau perluasan mitra tersebut.

Budi mengatakan, mitra-mitra ini masih terus pihaknya upayakan bertambah, salah satunya sebagai langkah pencegahan panjangnya rantai pendistribusian seperti halnya beras SPHP hingga sampai kepada masyarakat.

"Kami berupaya mengendalikan dan mencegah rantai pendistribusian ini agar tidak menjadi panjang, sehingga tidak adanya penjualan beras SPHP yang melampaui HET," katanya lagi.

Oleh karenanya Bulog juga telah melaksanakan pertemuan bersama para mitra di Palangka Raya, untuk menekankan kembali agar penjualan beras SPHP tidak melampaui HET dan dilakukan sesuai ketentuan.

"Pada 2023 ini beras SPHP yang telah terdistribusi kepada masyarakat di Kalimantan Tengah mencapai sekitar 9.500 ton dari target sekitar 14.500 ton. Namun yang utama bagi kami bukan mengejar kuantitas atau target, tetapi bagaimana beras SPHP benar-benar terdistribusi kepada masyarakat sesuai ketentuan dan memberi manfaat," ujarnya lagi.

Adapun setiap mitra diberikan alokasi beras SPHP dengan ketentuan maksimum dalam seminggu sebanyak dua ton. Namun jumlah tersebut masih bisa ditambah berdasarkan analisa Bulog, jika memang benar-benar sesuai kondisi kebutuhan di lapangan.
Baca juga: Buwas minta e-commerce tak gabung ongkir dengan harga beras SPHP
Baca juga: Satgas Pangan Polri awasi distribusi beras SPHP untuk jaga stabilitas

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023