Jakarta (ANTARA) - Proyek investasi Indonesia senilai 560 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang dipromosikan melalui kegiatan Indonesia Investment Forum (IIF) 2023 berhasil menjaring minat para investor Inggris dan Eropa.

Sebanyak 13 proyek investasi di sektor energi, industri, kendaraan listrik, pariwisata, infrastruktur, transportasi, pertambangan, dan digitalisasi yang ditawarkan pada sesi business matching IIF 2023 dengan estimasi total potensi investasi senilai 560 juta dolar AS berhasil menarik minat sekitar 20 investor Inggris dan Eropa, menurut keterangan KBRI London yang diterima pada Sabtu.

Mengusung tema “Fostering Sustainable Growth Through Green Investment and Digital Transformation”, IIF 2023 berupaya ikut mewujudkan visi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan berbasis energi baru dan terbarukan serta ekonomi digital.

Duta Besar RI untuk Inggris Raya Desra Percaya menyampaikan bahwa IIF dimaksudkan untuk menjadi medium penjajakan, identifikasi, dan bentuk kerja sama di bidang investasi di Inggris dan kawasan Eropa.

"Saat ini Inggris merupakan peringkat 10 investor terbesar Indonesia dengan investasi senilai lebih dari 500 juta dolar AS dan total perdagangan senilai 2,7 miliar dolar AS, sehingga potensi dan kesempatan masih terbuka luas," ujarnya.

Potensi investasi Indonesia juga diakui oleh perwakilan Pemerintah lll Inggris yang hadir pada forum yang diselenggarakan KBRI London bersama dengan Bank Indonesia, dan IIPC London tersebut.

Menteri Negara Urusan Keamanan Investasi serta Industri dan Keamanan Ekonomi Inggris Raya, Nusrat Ghani MP, menekankan pentingnya peningkatan kerja sama pada sektor yang menjadi fokus Inggris dan Indonesia, yaitu pengembangan ekosistem kendaraan listrik, mineral penting (critical minerals) dan infrastruktur energi hijau.

Menurut KBRI London, IIF 2023 juga bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter untuk meningkatkan kepercayaan investor asing ke Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo hadir menjadi salah satu pembicara kunci dalam forum tersebut.

Dia menyampaikan alasan penting untuk berinvestasi di Indonesia, antara lain Indonesia miliki kondisi makroekonomi stabil dengan angka defisit fiskal di bawah 3 persen produk domestik bruto (PDB), nilai tukar rupiah stabil dan angka inflasi yang menurun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dalam sambutan virtualnya pada kegiatan itu, menyampaikan bahwa Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5,7 persen dan tingkat inflasi 4 persen di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Stabilitas politik Indonesia yang terjaga baik juga menunjukkan perhatian besar Pemerintah Indonesia terhadap investasi asing," ungkapnya.

IIF 2023 menghadirkan deretan pembicara dari Inggris dan Indonesia yang memaparkan kesempatan kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dengan Inggris.

Forum yang dilaksanakan secara hybrid di KBRI London itu dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang merupakan pelaku bisnis, pemimpin perusahaan multinasional, pejabat tinggi perbankan, dan institusi ekonomi yang telah melalui proses kurasi oleh tim gabungan dari KBRI London, Bank Indonesia, dan IIPC London.

IIF 2023 sekaligus merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan Experience Indonesia yang terdiri dari pagelaran seni budaya dan pameran produk UMKM “Indonesian Night”.

Baca juga: Indonesia tawarkan investasi sektor hijau dan digital kepada Inggris
Baca juga: Puluhan investor Malaysia ikuti "Indonesia Investment Forum" di Penang
Baca juga: Investor di Forum Infrastruktur London lirik potensi ekonomi Jabar

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023