Saat ini Indonesia telah menempati (ekspor) urutan nomor satu di antara negara anggota ASEAN di Ukraina,"
Kiev (ANTARA News) - Indonesia mewaspadai Vietnam sebagai pesaing untuk merebut ekspor lebih besar ke Ukraina yang merupakan pasar kedua terbesar setelah Rusia di kawasan Eropa Timur.

"Saat ini Indonesia telah menempati (ekspor) urutan nomor satu di antara negara anggota ASEAN di Ukraina," Dubes Indonesia untuk Ukraina, Niniek Kun Naryati, di Kiev, Kamis.

Hal itu dikemukakannya pada pertemuan dengan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dan sejumlah pejabat dari kementerian terkait, serta pengusaha yang ikut dalam pameran bertajuk "Window to Indonesia."

Namun, kata dia, Vietnam perlu diwaspadai karena mulai ekspansif dan nilai ekspornya di Ukraina mendekati Indonesia. Selain Vietnam, Indonesia juga waspada terhadap Thailand yang mulai gencar masuk ke pasar Ukraina, karena Thailand memiliki produk yang lebih bervariasi.

Oleh karena itu, ia berharap pameran bertajuk "Window to Indonesia" yang berlangsung mulai 24 Mei sampai 26 Mei mampu mendongkrak ekspor Indonesia ke Ukraina yang GDP-nya telah mencapai sekitar 7.500 dolar AS per kapita.

Pada tahun lalu total nilai ekspor Indonesia ke Ukraina baru mencapai sekitar 548 juta dolar AS turun 3,65 persen dibandingkan tahun 2011 sebesar 569 juta dolar AS. Produk Indonesia yang diekspor ke negara tersebut sebagian besar adalah minyak sawit mentah (CPO), tekstil, sepatu, dan produk kehutanan termasuk furnitur.

Sedangkan impor Indonesia dari Ukraina mencapai sekitar 774 juta dolar AS pada 2012 naik sekitar 10,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan produk impor terbesar antara lain scrap, baja, dan gandum.

Pada kegiatan "Window to Indonesia" Kementerian Perdagangan melalui Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Gusmardi Bustami memimpin misi dagang dengan membawa 10 pengusaha dari beragam produk antara lain ban, minyak sawit, tekstil, perhiasan, dan kosmetik.(*)

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013