Setiap hari nelayan di pantai ini bisa mendapatkan lima ton ikan bawal.
Mukomuko (ANTARA) -
Nelayan di Pantai Indah Mukomuko (PIM), Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu panen ikan bawal putih maupun bawal hitam sejak tiga hari terakhir.
 
"Nelayan panen ikan bawal sejak tiga hari terakhir. Setiap hari nelayan di pantai ini bisa mendapatkan lima ton ikan bawal," kata nelayan Pantai Indah Mukomuko, Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Japri, di Mukomuko, Senin.
 
Ia menyatakan, panen ikan bawal sebanyak itu selain dijual oleh nelayan kepada masyarakat setempat, juga dijual keluar daerah seperti di Kota Bengkulu hingga ke Provinsi Sumatera Barat.
 
Sedangkan harga jual ikan bawal di tingkat nelayan setempat saat ikan tersebut melimpah sekarang ini turun dari sebesar Rp80 ribu per kilogram menjadi Rp50-Rp60 per kilogram.
 
Selama musim ikan bawal di perairan laut di wilayah ini, ia mengatakan lagi, nelayan tetap nekat meskipun cuaca ekstrem melanda perairan laut di wilayahnya.
 
"Sebenarnya nelayan takut melaut saat cuaca ekstrem sekarang ini tetapi nelayan tidak ada pilihan selain melaut, karena sebagai mata pencaharian utamanya," ujarnya lagi.
 
Kendati demikian, katanya pula, nelayan di wilayah ini tetap hati-hati ketika melaut agar perahunya tidak karam diterjang gelombang tinggi.
 
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Eddy Aprianto mengatakan, musim ikan bawal ini menjadi keberkahan tersendiri bagi nelayan di wilayah ini karena harga ikan tersebut lumayan mahal.
 
"Ikan bawal yang didapat nelayan khususnya PIM ada yang dibawa ke Padang, Sumatera Barat, dan ada juga yang dibawa ke Kota Bengkulu, bahkan ada juga yang dibawa ke Jakarta," katanya pula.
 
Terkait dengan kondisi cuaca di perairan laut di Pantai Indah Mukomuko sekarang ini, ia mengatakan, saat ini cuaca di perairan laut wilayah ini tidak ekstrem seperti sebelumnya.
 
Ia menjelaskan, saat ini gelombang di perairan laut di daerah ini tidak setinggi sebelumnya, termasuk angin tidak sekencang sebelumnya.
 
"Kalau sebelumnya angin cukup kencang, kini angin sudah tidak sekencang sebelumnya, tetapi nelayan harus tetap waspada khususnya pada saat keluar masuk muara karena terjadi pendangkalan muara," demikian Eddy.
Baca juga: Nelayan di Kabupaten Mukomuko Bengkulu alami paceklik
Baca juga: Pertamina memfasilitasi nelayan beli BBM di SPBU Mukomuko

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023