Mexico City (ANTARA) - Tentara Meksiko menjalankan misi kemanusiaan bertujuan untuk memulangkan warga negaranya dari Israel di tengah serangan oleh grup Islamis Palestina Hamas, kata pemerintah Meksiko pada Senin.

Hamas menyandera sejumlah tawanan yang tidak diketahui angka pastinya setelah meluncurkan serangan mendadak di Israel pada Sabtu (7/10).

Dua warga negara Meksiko diyakini juga menjadi sandera Hamas, kata Menteri Luar Negeri Meksiko Alicia Barcena pada Minggu (9/10).

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan saat konferensi pers, Senin, bahwa Meksiko tidak akan berpihak dalam konflik tersebut dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seharusnya menggelar sidang untuk seluruh anggotanya untuk mencari solusi damai bagi konflik tersebut.

"Lebih dari kecaman, yang dibutuhkan adalah mencari solusi damai, bahwa ada dialog dan konfrontasi serta kekerasan lebih lanjut dapat dihindari," kata Lopez Obrador.

Sekitar 5.000 warga Meksiko berada di Israel dan sekitar 300 orang telah memohon dapat meninggalkan negara itu, menurut Lopez Obrador.

Sebuah pesawat lepas landas pada Senin pagi dengan kapasitas sekitar 170 penumpang, kata kementerian keamanan Meksiko. Sebuah pesawat lain akan diberangkatkan pada sore harinya.

Di negara lain di Amerika Latin, Kementerian Luar Negeri Peru mengatakan dua warganya dilaporkan hilang, sedangkan seorang warga Panama juga dilaporkan hilang, kata pemerintah setempat.

Dua warga negara Paraguay juga telah dilaporkan hilang, kata Kementerian Luar Negeri negara tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: China larang warganya untuk pergi ke Israel dan Palestina

Baca juga: Israel panggil 300 ribu tentara cadangan, penduduk Gaza diminta pergi


 

Serangan udara Israel di Gaza tewaskan ratusan warga Palestina

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023