Beijing (ANTARA) - Liburan Festival Pertengahan Musim Gugur dan Hari Nasional yang berlangsung selama delapan hari di China telah menciptakan ledakan pasar konsumen pariwisata yang menegaskan vitalitas dan ketangguhan pembangunan ekonomi China.

Meskipun beberapa organisasi media dan analis Barat tertentu memiliki pandangan yang pesimistis terhadap ekonomi China, data pasar konsumen dari pasar konsumen China yang sangat bergairah selama "pekan emas super" tersebut menunjukkan dengan meyakinkan bahwa sentimen suram mereka tidak diperlukan.

Pada liburan tersebut, masyarakat di China melakukan 826 juta perjalanan wisata domestik, meningkat 71,3 persen dari tahun lalu, menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China. Pendapatan sektor pariwisata melonjak 129,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sekitar 753,4 miliar yuan (1 yuan = Rp2.148) dalam periode itu.

Menurut platform belanja daring Meituan, rata-rata belanja harian untuk penjualan retail jasa melonjak 153 persen dari periode yang sama pada 2019, menjadikan pekan emas tahun ini sebagai pekan tersibuk dalam lima tahun terakhir.

Data pasar konsumen liburan telah mengonsolidasikan keyakinan dalam pemulihan konsumsi sosial, serta menunjukkan peningkatan permintaan dalam negeri untuk barang dan jasa, yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi.

Potensi konsumsi pasar China telah dirilis tahun ini, dengan pemerintah meluncurkan serangkaian kebijakan guna mendorong permintaan domestik.

Data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China menunjukkan bahwa dalam delapan bulan pertama 2023, total penjualan retail untuk barang konsumsi di China meningkat 7 persen (yoy), dan penjualan retail untuk jasa tumbuh 19,4 persen.

Pemulihan ekonomi China baru-baru ini mendorong banyak lembaga pembiayaan internasional untuk menaikkan proyeksi mereka mengenai pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini.

Citigroup dan J.P. Morgan menaikkan proyeksi mereka untuk pertumbuhan ekonomi China menjadi 5 persen. Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 5,1 persen.

Beberapa indikator pertumbuhan lainnya juga menggembirakan. Indeks manajer pembelian (purchasing managers index/PMI) untuk sektor manufaktur China tercatat di angka 50,2 pada September, kembali ke jalur ekspansi setelah mencatatkan pertumbuhan selama empat bulan berturut-turut.

Laba perusahaan-perusahaan industri utama China mencatatkan rebound yang kuat pada Agustus, melonjak 17,2 persen dari tahun sebelumnya dan menjadi kenaikan pertama sejak paruh kedua 2022.

Hasil dari sejumlah kebijakan propertumbuhan mulai terlihat. Beberapa lembaga pemikir dan media Barat tertentu terus membesar-besarkan dan menggembar-gemborkan kesulitan dalam masa pemulihan ekonomi pasca-COVID di China saat ini. Fakta akan membuktikan bahwa mereka salah.

Pasar konsumen yang berkembang pesat selama liburan menunjukkan tanda-tanda yang jelas terkait ketahanan ekonomi China, potensi yang sangat besar, dan vitalitas yang kuat. China mampu mewujudkan tujuan ekonominya untuk tahun ini.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023