Beijing (ANTARA) - Buku putih yang dirilis Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok pada Selasa, salah satu isinya menyebutkan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) menambah vitalitas globalisasi ekonomi.

Buku yang berjudul "Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra: Pilar Utama dari Komunitas Global dengan Masa Depan Bersama" itu menyebutkan bahwa dalam menghadapi meningkatnya gelombang deglobalisasi, BRI berkomitmen terhadap konektivitas global dan pembangunan yang saling terhubung.

"Dengan memperluas globalisasi ekonomi dan mendistribusikan manfaatnya secara adil, BRI bertujuan mendorong pembangunan global yang seimbang, terkoordinasi, inklusif, dan dinikmati bersama, serta membawa kerja sama yang saling menguntungkan dan kemakmuran bersama," menurut buku putih tersebut.

Buku putih itu menyebutkan bahwa BRI menghubungkan lingkaran ekonomi Asia Timur yang dinamis di satu sisi, lingkaran ekonomi Eropa yang maju di sisi lain. Dan negara-negara di antaranya yang memiliki potensi besar untuk pembangunan ekonomi, serta mendorong kerja sama ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara Afrika dan Amerika Latin.

Menurut buku tersebut, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempromosikan perdagangan global. BRI menghapus hambatan transportasi internal, transnasional, dan antar-regional serta berbagai hambatan dalam kerja sama perdagangan dan investasi.

Selain itu, BRI membuat logistik lintas perbatasan dan perdagangan luar negeri menjadi lebih mudah dan nyaman, serta meningkatkan efisiensi kerja sama domestik maupun internasional.

BRI menjadikan negara-negara partisipan lebih atraktif bagi modal global yang berkualitas, kata buku putih tersebut. Investasi lintas perbatasan langsung di Asia Tenggara, Asia Tengah, dan kawasan lainnya terus meningkat.

Pada 2022, arus masuk investasi lintas perbatasan langsung di Asia Tenggara mencapai 17,2 persen dari total investasi global, 9 poin persentase lebih tinggi dari tahun 2013.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023