London (ANTARA) - Israel telah membekukan rekening-rekening mata uang kripto yang selama ini digunakan di media sosial untuk mengumpulkan sumbangan bagi kelompok Hamas Palestina, menurut kepolisian, Selasa.

"Dengan meletusnya perang, organisasi teroris Hamas dicurigai mulai melakukan penggalangan dana di media sosial dan meminta publik untuk menyetorkan mata uang kripto ke rekening-rekening mereka," kata kepolisian melalui pernyataan.

"Unit Siber Kepolisian serta Kementerian Pertahanan langsung mengambil tindakan untuk menemukan lokasi serta membekukan rekening-rekening itu, dengan bantuan bursa efek Binance, guna mengalihkan dana itu ke lembaga perbendaharaan negara."

Pernyataan itu tidak menyebutkan keterangan lebih terperinci mengenai berapa banyak rekening yang dibekukan maupun jumlah dana kripto yang disita.

"Tim kami sedang berusaha sepanjang waktu untuk mendukung upaya yang tengah berlangsung dalam memerangi pendanaan bertujuan teror," kata seorang juru bicara Binance.

Jubir mengatakan bursa efek tersebut sedang bekerja sama secara aktif dengan para mitra di kalangan lembaga-lembaga penegakan hukum global dan pembuat regulasi.

"Data intelijen yang kami gunakan --untuk menemukan lokasi para individu, alamat, serta infrastruktur terkait induk-induk organisasi tertentu-- dari lembaga penegakan hukum, alat investigasi, serta mitra-mitra kami sudah berkembang."

Hamas telah selama bertahun-tahun mendukung metode penggalangan dana menggunakan kripto.

Namun, kelompok itu pada April tahun ini mengatakan pihaknya tidak lagi akan menerima dana amal melalui mata uang digital Bitcoin dengan alasan ada peningkatan aksi "berbahaya" terhadap para penyumbang.

Juru bicara Hamas belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Reuters pada Mei melaporkan bahwa Israel sejak 021 telah menyita sekitar 190 rekening kripto di Binance, termasuk dua rekening terkait ISIS.

Selain itu, ada puluhan rekening yang disita yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Palestina yang memiliki kaitan dengan Hamas.

Hamas pada Sabtu (7/10) melancarkan serangan besar-besaran dari Gaza ke Israel.

Serangan tersebut merupakan salah satu bentuk peningkatan ketegangan paling serius yang berlangsung pada konflik Israel-Palestina dalam beberapa tahun terakhir ini.

Sumber: Reuters
Baca juga: China akui ada warganya terluka karena konflik Palestina-Israel
Baca juga: Presiden Palestina telepon negara Arab, setop agresi Israel di Gaza
Baca juga: Dubes Palestina minta komunitas internasional tinjau situasi lapangan

 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023