Incheon, Korsel (ANTARA) - Sebuah pesawat yang membawa 192 warga Korea Selatan dari Tel Aviv mendarat di Bandara Incheon, Korea Selatan, pada Rabu, setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel akhir pekan lalu memaksa maskapai-maskapai menghentikan penerbangan dari dan ke Israel.

Ada sekitar 570 warga Korea Selatan yang tinggal untuk jangka panjang di Israel, sedangkan 480 orang tinggal untuk jangka pendek, kata kementerian luar negeri Korea Selatan pada Selasa.

Bandara Ben Gurion sangat "padat" dan "sibuk", kata Jang Jeong-yoon (62) yang ikut dalam penerbangan pulang Korean Air setelah mengunjungi Israel untuk keperluan festival Sukkot.

"Mengingat penerbangan dibatalkan atau ditunda, ada kekhawatiran sehingga orang-orang berebut meninggalkan negara itu," kata dia.

Baca juga: Yunani evakuasi 90 warganya dari Israel

Sejumlah keluarga dari penumpang pesawat terlihat menunggu di Bandara Incheon pada Rabu pagi.

sejauh ini tidak ada korban warga Korea Selatan di Israel, kata Menteri Luar Negeri Korea Selagtan Park Jin pada Selasa.

Banyak warga Korea Selatan yang mengunjungi Israel untuk jangka pendek guna berziarah.

Penerbangan Turkish Airline pada Kamis juga membawa pulang 30 warga Korea Selatan, kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Korean Air telah membatalkan penerbangan dari Incheon ke Tel Aviv pada Senin dan Rabu dan memperkirakan penerbangan ke negara itu berikutnya akan tidak teratur.

Baca juga: 1.000 orang di Israel tewas pascaserangan Hamas

Sumber: Reuters

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023