Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus berupaya memberdayakan pelaku usaha dalam negeri agar bisa menembus pasar global. Bea Cukai, melalui unit-unit vertikalnya di berbagai daerah pun turut serta dalam mendorong hal tersebut melalui berbagai program pembinaan dan asistensi ekspor.

Melalui gelaran sosialisasi pada tanggal 03 Oktober 2023, Bea Cukai Yogyakarta ajak industri kecil dan menengah (IKM) produsen sarung tangan manfaatkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk IKM (KITE IKM). Diketahui bahwa sarung tangan menjadi salah satu komoditas ekspor yang banyak diproduksi di wilayah D.I. Yogyakarta. Perusahaan yang memproduksi tidak hanya pabrikan besar tetapi juga banyak yang masuk kategori IKM. Berdasarkan data saat ini ada 10 produsen sarung tangan yang sudah memanfaatkan fasilitas KITE IKM di bawah pengawasan Bea Cukai Yogyakarta.

“Bea Cukai Yogyakarta melalui sosialisasi tersebut tidak hanya menyasar IKM produsen sarung tangan yang sudah melaksanakan ekspor, tetapi juga para pelaku IKM berpotensi ekspor. Mereka lah yang selama ini mungkin bergerak di bidang makloon atau menerima subkontrak untuk produksi sarung tangan yang diekspor," ujar Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.

Dalam sosialisasi tersebut, petugas Bea Cukai Yogyakarta menjelaskan seluk beluk KITE IKM, fasilitas yang didapatkan oleh perusahaan KITE IKM, kriteria dan persyaratan menjadi penerima fasilitas KITE IKM, serta pertanggung jawaban yang harus dipenuhi oleh penerima fasilitas KITE IKM. Selain penyampaian materi oleh narasumber, sosialisasi tersebut juga menghadirkan sesi sharing pengalaman dari produsen sarung tangan yang sudah menerima fasilitas KITE IKM, yaitu PT Natajaya BNH Indonesia. Perwakilan perusahaan mengatakan bahwa hampir 100 persen bahan baku yang digunakan berasal dari impor, jadi dengan adanya fasilitas KITE IKM ini mengurangi biaya produksi perusahaan dengan cukup signifikan.

Giat asistensi ekspor juga dilaksanakan Bea Cukai Banjarmasin dengan mengunjungi Aeyra Violin pada 05 Oktober 2023. UMKM produsen biola elektronik ini beralamat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Perwakilan Bea Cukai Banjarmasin memberikan asistensi mengenai tata cara serta perizinan terhadap produk biola Aeyra Violin agar dapat diekspor secara langsung melalui Banjarmasin. Kegiatan asistensi yang dilakukan oleh Bea Cukai Banjarmasin tersebut bertujuan untuk mengetahui kendala yang dialami perusahaan dan memastikan bahwa seluruh perizinan dapat dipenuhi sehingga UMKM tersebut dapat melakukan ekspor.

"Kegiatan asistensi ekspor yang dilakukan Bea Cukai Yogyakarta dan Bea Cukai Banjarmasin ini diharapkan mampu membantu produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar global, sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional," tutup Encep.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023