Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan program pelatihan keselamatan penyelam Safety 1000 Training Extravaganza di Jakarta pada Senin (9/10) untuk memperkuat ekosistem wisata selam di Indonesia.

Sandiaga, dalam keterangan tertulis, Rabu, mengatakan wisata menyelam banyak diminati oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

Dengan demikian, dalam memperkuat ekosistem wisata menyelam perlu ada susunan regulasi keselamatan yang kuat dan dipatuhi setiap pelaku dan penikmatnya.

"Dalam menggerakkan (ekosistem menyelam) ini perlu (ada regulasi) mulai dari safety-nya, enviromental sustainability-nya, dan beberapa hal yang lain. Program ini adalah bentuk nyata pentingnya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam memperkuat ekosistem pariwisata," kata Sandiaga.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu menuturkan melalui program pelatihan ini maka pengetahuan pelaku wisata selam tentang keselamatan menyelam akan semakin kuat sehingga angka kecelakaan menyelam bisa ditekan.

Selain itu, Vinsensius menjelaskan dalam program ini Kemenparekraf bertindak sebagai fasilitator dan akan mendata, mengorganisir, menyosialisasikan, serta merekrut peserta untuk ikut serta dalam pelatihan ini.

"Kami data peserta yang perlu mendapat basic knowledge. Jadi kami dan pemerintah daerah berusaha untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan ini untuk kru-kru kapal khususnya di destinasi-destinasi yang punya diving spots premium," jelas Vinsensius.

Dalam menjalankan program Safety 1000 Training Extravaganza, Kemenparekraf turut menggandeng organisasi keselamatan penyelam serta asosiasi instruktur selam profesional.

Perwakilan dari organisasi keselamatan penyelam Bayu Wardoyo mengatakan program Safety 1000 Training Extravaganza bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi 1000 pelaku wisata menyelam secara gratis guna dapat memberikan pertolongan pertama kepada penyelam yang membutuhkan pertolongan darurat.

Program ini, lanjut Bayu, dilaksanakan selama 1000 hari dengan target pemberian 1000 sertifikat kepada seluruh peserta pelatihan ini.

Selama pelatihan, akan disediakan 1000 unit perlengkapan pertolongan pertama dan regulator oksigen untuk membantu meningkatkan respon penanganan kedaruratan di lapangan. Selain itu, tambah Bayu, para peserta juga mendapatkan akses materi pelatihan dan materi instruktur secara cuma-cuma.

"Jadi mereka bisa lebih paham apa itu first aid, oxygen provider, dan lain sebagainya," kata Bayu.


Baca juga: Sandiaga targetkan 14 juta kunjungan wisman pada 2024

 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023