Melbourne (ANTARA) - Duta Besar China untuk Australia Xiao Qian pada Rabu (11/10) mengatakan China dan Australia tidak hanya harus menjaga momentum hubungan bilateral yang stabil dan positif, tetapi juga melakukan lebih dari sekadar stabilisasi demi mendorong perbaikan dan pembangunan berkelanjutan.

Langkah itu menurut dia perlu dilakukan saat hubungan kedua negara berada pada momen penting untuk sebuah awal yang baru.

Pernyataan itu disampaikan Xiao dalam Asia Briefing LIVE 2023 yang diselenggarakan oleh Asia Society Australia di Melbourne.

Xiao mengatakan 2022 adalah tahun stabilitas hubungan China-Australia. Sementara itu menurut dia, 2023 adalah tahun pertukaran, dialog, dan perbaikan bagi China dan Australia.

Dia mencatat bahwa kedua negara telah melakukan pertukaran dan kunjungan di berbagai bidang dan tingkatan, serta mencapai kemajuan positif dalam hubungan bilateral pada 2023.

Xiao juga menyampaikan tiga harapan mengenai masa depan hubungan China-Australia.

"Pertama, pemahaman bersama, China menganggap Australia sebagai teman. Tidak ada alasan bagi Australia untuk memandang China sebagai ancaman," ujarnya.

Kedua, ekspansi kerja sama praktis, China adalah mitra dagang terbesar Australia. Menurut dia, kerja sama praktis antara China dan Australia telah memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara, dan kerja sama yang saling menguntungkan juga memiliki prospek yang menjanjikan.

Ketiga, penanganan perbedaan yang tepat. Dia menyerukan untuk fokus pada kerja sama, mengelola perbedaan atas dasar saling menghormati, serta lebih lanjut mempromosikan peningkatan dan pengembangan hubungan bilateral, alih-alih membiarkan perbedaan menghambat laju kerja sama.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023