Kulon Progo (ANTARA) - Tokoh politik nasional Yenny Wahid mendorong Pemerintah Indonesia melakukan lobi-lobi dengan negara-negara mewujudkan de-eskalasi ketegangan di Gaza dan segera mengevakuasi 13 Warna Negara Indonesia di sana.

Yenny Wahid di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, berharap ada de-eskalasi ketegangan di Gaza karena saat ini terjadi ketegangan luar biasa, yang dipastikan pasti akan ada serangan-serangan dari Israel.

"Pemerintah Indonesia saat ini menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa harus memanfaatkan posisinya untuk lobi-lobi terhadap banyak negara yang menginginkan de-eskalasi untuk penurunan ketegangan di sana. Salah satunya Norwegia," kata Yenny Wahid usai deklarasi kebangsaan di Maulid Akbari di Sendangsari, Kulon Progo.

Ia mengatakan Norwegia merupakan salah satu negara yang menginginkan de-eskalasi di Gaza. Norwegia dirangkul untuk bersama-sama mendesak agar semua melakukan gencatan senjata.

"Perang itu tidak akan menimbulkan kebaikan bagi siapa pun, yang ada hanya korban jiwa di kedua belah pihak," katanya.

Yenny mengatakan Indonesia harus memperjuangkan kemanusiaan, karena banyak sekali masyarakat, baik masyarakat Gaza dan penduduk Indonesia yang terjebak di sana.

Dirinya melalukan komunikasi dengan salah satu masyarakat dan masih dalam kondisi ketakutan untuk keluar dari sana. Selain itu, dirinya sendiri sedang mengupayakan warga Indonesia di sana bisa segera keluar dari Gaza.

"Banyak pintu-pintu yang diblokade oleh Israel. Yang utama, pemerintah Indonesia fokus memperjuangkan koridor kemanusiaan itu agar masyarakat yang bisa dievakuasi bisa segera dievakuasi, dan bantuan kemanusiaan, baik obat-obatan, makanan, dan air bisa masuk," katanya.

Lebih lanjut, Yenny berharap masyarakat Indonesia lebih pintar dalam menganalisa konflik Gaza saat ini. Kita prihatin dan sedih dengan kondisi yang terjadi di Gaza karena banyak orang tidak berdosa yang menjadi korban akibat ketegangan ini.

"Fokus kita harus pada upaya kemanusiaan, terhadap warga Gaza dan WNI yang terperangkap di sana sebanyak 13 orang bisa segera dievakuasi," katanya.
Baca juga: Beda dengan AS, China pilih lindungi warga sipil dalam krisis di Gaza
Baca juga: Jerman dukung mediasi Turki, Mesir, dan Qatar di Gaza
Baca juga: PBB desak akses bantuan kemanusiaan untuk Gaza dibuka

Pewarta: Sutarmi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023