Los Angeles (ANTARA) - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (11/10) mengungkapkan sejumlah studi awal terhadap sampel asteroid Bennu berumur 4,5 miliar tahun yang diperoleh di luar angkasa dan dibawa pulang ke bumi menunjukkan bukti adanya kandungan air dan karbon yang tinggi.

NASA menyebutkan gabungan antara dua unsur itu dapat mengindikasikan bahwa unsur-unsur penyusun kehidupan di Bumi berpotensi ditemukan di bebatuan tersebut.

Wahana antariksa OSIRIS-REx NASA, misi AS pertama untuk mengambil sampel dari sebuah asteroid, membawa pulang sampel asteroid Bennu ke Bumi pada 24 September.

"Sampel dari OSIRIS-REx tersebut merupakan sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah dibawa pulang ke Bumi dan akan membantu para ilmuwan menyelidiki asal-usul kehidupan di planet kita dalam beberapa generasi mendatang," kata administrator NASA Bill Nelson.

Dia mengatakan bahwa  hampir semua hal yang dilakukan NASA berupaya menjawab beragam pertanyaan perihal siapa kita dan dari mana kita berasal.

Menurut dia, misi-misi NASA seperti OSIRIS-REx akan meningkatkan pemahaman soal asteroid yang berpotensi mengancam Bumi sekaligus memberikan gambaran tentang apa yang ada di luar sana.

"Sampel itu berhasil dibawa pulang ke Bumi, tetapi masih ada begitu banyak ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari, ilmu pengetahuan yang belum pernah kita ketahui sebelumnya," ujarnya.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023